Sukses

Alissa Wahid Sebut Warga Pesantren Sudah Mau Terima Vaksin Covid-19

Gerakan vaksin 1.000 kiai dan santri di lingkungan pondok pesantren (Ponpes), berharap mendapat dukungan seluruh pihak termasuk keterlibatan langsung para kiai, sebagai pimpinan atau pengasuh ponpes, dalam menyukseskan program itu.

Liputan6.com, Garut - Alissa Wahid, Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 PBNU mengklaim pemahaman vaksinasi Covid-19 di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) meningkat tajam, seiring manfaat vaksinasi bagi tubuh.

"Sekarang sebagian besar warga (pesantren) mengatakan oh tidak apa-apa (dengan vaksin)," ujar dia di sela-sela gerakan Vaksin 1.000 kiai dan santri di Ponpes Nurul Huda, Cibojong, Garut, Kamis (24/3/2022) petang.

Menurutnya, program percepatan vaksinasi Covid-19 penting bagi seluruh masyarakat, tak terkecuali kalangan dunia pesantren yang tiap hari melakukan proses belajar mengajar para santri.

"Kita tahu kita sedang berpacu dengan pandemi, satu-satunya cara mempercepat keluar dari pandemi itu yakni dengan memperkuat vaksinasi," ujar dia.

Putri sulung mediang mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur dan Sinta Nuriyah itu menilai, pemahaman vaksinasi Covid-19 di kalangan santri pesantren, beranjak naik seiring manfaat vaksin bagi tubuh.

"Pastinya ada yang belum divaksin (di kalangan pesantren), meskipun kita tidak punya data secara pasti," kata dia.

Ia berharap gerakan vaksin 1.000 kiai dan santri di lingkungan pondok pesantren (Ponpes), mendapat dukungan seluruh pihak termasuk keterlibatan langsung para kiai, sebagai pimpinan atau pengasuh ponpes, untuk menyukseskan program itu.

"Penting sekali seperti sekarang ini KH Muhammad Nuh Addawami, beliau divaksin sehingga diharapkan masyarakat sekitar tergerak untuk melaksanakan vaksin," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tampilkan Tokoh NU

Saat ini, ada sekitar 23 ribu pondok pesantren (ponpes) se-Indonesia di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) dengan lebih dari 4 juta santri di dalamnya, mulai sadar pentingnya vaksinasi.

"Secara spesifik saya berharap pondok pesantren bisa menjadi basis, sebab kita tahu ada kabar buruk tentang vaksinasi sehingga orang tidak mau divaksin atau pandangan keagamaan," kata dia.

Dengan gerakan vaksin 1.000 kiai dan santri, Alissa berharap mampu menjadi model bagi kalangan pesantren untuk meningkatkan program percepatan vaksinasi pemerintah.

"Yang serial ini (vaksin 1.000 kiai dan santri) ada 14 ribu bulan ini yang akan kami jalankan," kata dia.

Jika sebelumya sukses dilangsungkan di pesantren Assidiqiyah, Jakarta, kemudian di Jepara, Yogyakarta, Demak hingga Jombang, masuknya program vaksin 1.000 kiai dan santri di Garut mampu menginsipirasi pesantren lainnya.

"Kami lakukan 10 vaksinasi di 10 pondok pesantren dan hari ini di Garut," kata dia.

Untuk menyukseskan program itu, ujar dia, khusus kalangan pesantren NU, keterlibatan secara langsung para kiai dinilai efektif menarik minat santri dan warga sekitar melakukan vaksinasi.

"NU sengaja menghadirkan tokoh-tokoh, karena di NU itu takdim terhadap pimpinan kepada tokoh-tokohnya," kata dia.