Liputan6.com, Garut - Menteri BUMN Erick Thohir berjanji untuk meningkatkan penyertaan modal usaha, program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) bagi warga Garut, Jawa Barat hingga Rp 1 triliun.
"Saya barusan cek data terbaru sudah mencapai Rp815 miliar, berarti sudah naik lagi dari Rp700 miliar tadi yang disampaikan Pak Bupati," ujarnya di sela-sela peresmian jalur Kereta Api Stasiun Garut, Kemarin.
Menurutnya, kehadiran program PNM Mekaar cukup efektif untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama yang memiliki modal pas-pasan.
Advertisement
Baca Juga
"Program mekaar ini program nyata, pinjaman bagi ibu-ibu dengan nilai Rp 1-4 juta tanpa agunan, namun tingkat kemacetannya hanya 0,13 persen," kata dia.
Bahkan, selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, nasabah PNM Mekaar meningkat tajam menjadi 12,7 juta dari sebelumnya di angka 7, 1 juta nasabah. "Program ini hadir secara riil agar masyarakat menjadi tidak miskin," kata dia.
Untuk itu, Erick terus berupaya meningkatkan penyertaan modal program PNM Mekaar, hingga 20 juta nasabah pada 2024 mendatang. "Memang tidak mudah tapi kita akan lakukan," kata dia optimis.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Garut Terus Bertumbuh
Khusus Garut, penyertaan modal pemerintah melalui program PNM Mekaar terus bertumbuh setiap tahunnya. "Saat di Bandung kita janjikan Rp1 triliun, Insya Allah tercapai," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan agar pemerintah melalui Kementerian BUMN, terus meningkatkan suntikan modal dalam program PNM Mekaar bagi masyarakat Garut.
"Mekaar ini penting, kredit yang diberikan secara kelompok pra sejahtera tanpa jaminan, dan tidak ada yang macet," kata dia.
Hasilnya, keberadaan program PNM Mekaar mampu direspon baik warga pra sejahtera di Garut sejak program itu pertama kali ditawarkan pemerintah.
"Awalnya sekitar Rp600 miliar lebih hampir Rp700 miliar, kami berharap sampai Rp1 triliun," pinta dia.
Seperti diketahui selain modal yang diberikan, PNM Mekaar dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.
PNM menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan, sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Advertisement