Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta memang memiliki banyak peninggalan candi dengan berbagai keunikannya mulai dari ukuran kecil hingga besar atau bercorak Hindu dan Buddha. Namun, baru baru ini ada salah satu candi yang menarik perhatian khalayak ramai karena keunikannya. Candi tersebut adalah Candi Abang.
Berbeda dengan kondisi candi pada umumnya yang terdiri dari susunan batu dan dapat dilihat dengan jelas, Candi Abang lebih terlihat seperti gundukan tanah atau bukit kecil dengan rumput hijau yang subur di atasnya.
Inilah mengapa, ada yang menyebut Candi Abang sebagai bukit Teletubbies. Sebab, bila dilihat dari kejauhan Candi Abang memang terlihat seperti bukti yang berada dalam film anak-anak tersebut.
Advertisement
Penamaan ‘abang’ yang berarti merah, tentu memiliki alasan yang logis. Usut punya usut bahan utama Candi Abang adalah batu bata, bukan batu seperti candi pada umumnya.
Baca Juga
Alasan logis lainnya adalah, candi ini akan berganti warna menjadi merah saat musim kemarau. Selain itu, dari kabar yang beredar, penempatan bangunan candi yang berada di tempat tinggi, juga ada hubungannya dengan dewa dewi, mengingat tempat yang tinggi dianggap sebagai tempat dewa dewi tinggal.
Mulai beroperasi pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB, ternyata Candi Abang telah dibuka untuk umum dalam waktu yang cukup lama. Namun uniknya, pengelola tidak mematok biaya retribusi.
Pengunjung cukup merogoh kocek untuk biaya parkir sebesar Rp 2.000 untuk kendaraan bermotor dan Rp 5.000 untuk mobil. Meskipun pengunjung dapat memakai kendaraan roda dua atau roda empat, jalan menuju Candi Abang masih berupa jalan setapak. Oleh karena itu, pengunjung  wajib berjalan kaki sejauh 100 meter.
Tetapi meskipun berjalan kaki cukup jauh, pengunjung dijamin tidak akan merasakan lelah yang berlebih. Hal ini karena sepanjang jalan setapak, pengunjung akan dimanjakan oleh perkebunan warga sekitar yang masih asri dan sejuk, sehingga perjalanan akan terasa cepat dan menyenangkan.
Bila sudah puas di Candi Abang, pengunjung tempat wisata Yogyakarta ini juga bisa mengunjungi sejumlah lokasi wisata lain yang masih satu area, seperti Gua Sentono, Gua Jepang, dan Lava Bantal.
(Yohana Nabilla)