Sukses

Mengenal Jessica Grace Harvery, Miss Eco Internasional Indonesia 2022 Asal Jambi

Miss Eco International 2022, Jessica Grace Harvery telah kembali ke tanah kelahirannya di Kota Jambi. Dia maembawa sejumlah misi tentang persoalan lingkungan yang terjadi saat ini.

Liputan6.com, Jambi - Jessica Grace Harvery, wakil Indonesia dalam ajang Miss Eco International 2022, telah pulang ke tanah kelahirannya di Kota Jambi. Setibanya di Bandara Sultan Thaha Jambi, Minggu (27/3/2022), Jessica Grace disambut keluarga dan rekan sejawatnya sesama modeling.

Wanita asal Jelutung, Kota Jambi ini, telah berkompetisi dengan finalis dari 50 negara dalam ajang Miss Eco Internasional 2022. Ajang beauty pageant berskala internasional ini diselenggarakan di Kairo, Mesir pada 7--18 Maret 2022.

Dalam malam Grand Final ajang Miss Eco Internasional yang digelar di Triumph Luxury Hotel, Kairo, Mesir, pada Kamis (17/03/2022) lalu, Jessica Grace Harvery sukses membawa nama Indonesia. Dia masuk jajaran 20 besar. Meski belum berhasil menorehkan kemenangan, namun prestasi gadis asal Jambi ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dunia modeling Tanah Air.

"Selama di Mesir ada banyak kegiatan, salah satunya ada eco drees," kata Grace ditemui Liputan6.com usai mendarat di Jambi.

Grace, wanita kelahiran 2001 itu, saat ini masih duduk di bangku kuliah. Dia tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat. Meski tergolong masih muda, Grace mampu membawa nama baik baik Jambi ke dunia internasional.

Sebelum berkompetisi di ajang Mis Eco Internasional 2022, Wanita berdarah Jambi-Tionghoa ini telah berprestasi di ajang Miss Eco Indonesia 2022 dan Putri Lingkungan Indonesia 2021. Atas prestasi ini, Grace pun berhak mewakili Indonesia di ajang internasional.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Promosikan Lingkungan, Pertanian, dan Pariwisata

Dalam kontes di ajang internasional tersebut, Grace berkolaborasi dengan desainer lokal. Di ajang tersebut dia tampil memakai kostum nasional bertema Nanas Tangkit Muaro Jambi. Kostum ini menceritakan kekayaan pertanian Nanas dari Desa Desa Tangkit.

Kostum nasional yang bertemakan Nanas ini juga mendapatkan sentuhan dari motif batik Jambi. Dengan begitu dia bilang, batik yang menjadi kekayaan Jambi juga ikut terangkat dalam ajang tersebut.

Selama berada di Mesir, Grace yang juga model jebolan Sanggar Jambi Creative itu mengenalkan aspek pertanian. Dia mempromosikan produk-produk pangan lokal dan menceritakan kuatnya sektor pertanian Indonesia.

Yang tak kalah penting, Grace juga menyuarakan pentingnya kepedulian pemuda dalam menjaga lingkungan. Ia juga menyelipkan pesan penting lingkungan hidup lewat eco dress rancangan Mega Sandra Simanjuntak.

"Dan kebetulan Grace mendapatkan top eleven best eco dress," ujar Grace.

Eco drees yang dikenakan Grace, dirancang dari barang-barang yang tidak terpakai. Dia menunjukan karya dari barang yang tidak berharga dan menjadi lebih berharga.

Eco dress yang dikenakan Grace terbuat karung plastik, sedotan, kawat bangunan, dan beberapa plastik makanan. Dari bahan-bahan yang tak bernilai itu, diubahnya menjadi glamor.

"Kita menunjukan bahwa dari bahan-bahan bekas itu bisa dijadikan manfaatkan," kata dia.

3 dari 4 halaman

Ajak Pemuda Peduli Lingkungan

Bicara soal lingkungan hidup, menurut dia, saat ini cukup sulit. Pasalnya masih sedikit masyarakat yang sadar terhadap persoalan lingkungan. Padahal kondisi lingkungan saat ini kata dia, sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan, terutama dalam kondisi krisis iklim saat ini.

Sebagai Miss Eco Internasional, Grace mengaku komitmennya untuk terus mengajak masyarakat, khususnya kalangan milenial untuk peduli terhadap lingkungan. Meski, tidak dapat mengembalikan lingkungan seratus persen, namun paling tidak kita bisa menahan laju kerusakannya.

"Kita pelan-pelan mengubah menjadi lebih baik. Kita harus sadar dari hal yang paling kecil, terutama masalah sampah plastik yang bisa berdampak kemana-mana," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Minim Dukungan Pemda di Ajang Internasional

Meski telah membawa nama Jambi di kancah internasional, namun dukungan dari pemerintah daerah Jambi masih minim. Hal ini dikatakan pegiat Generasi Milenial Jambi, Rice Yogina.

"Jadi kita gotong royong untuk suport Grace ini," kata Rice.

Tak ada penyambutan yang meriah saat tiba di Jambi. Grace hanya disambut seadanya dari rekan sejawat dan keluarganya. Begitu pun pemerintah tak ada yang menyambutnya.

"Yang jemput ya masyarakat Jambi, karena memang yang memberi dukungan masyarakat Jambi," kata Rice.