Sukses

Pemakaman Perwira Marinir Korban Kelompok Separatis Teroris Papua

Perwira marinir Lettu Anumerta Muhammad Ikbal korban penembakan KST Papua, dimakamkan di Desa Anggotoa Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe.

Liputan6.com, Kendari - Jenazah anggota marinir TNI AL korban penembakan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua Letda Marinir Muhammad Ikbal diterbangkan dari Timika Papua menuju Bandara Udara Halu Oleo Kendari, Senin (28/3/2022). Korban rencananya akan dimakamkan di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe sekitar pukul 19.30 Wita.

Korban dibawa dari Timika menuju Kendari, menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT994. Korban tiba sekitar pukul 17.00 Wita.

Penerbangan dijadwalkan tiba sekitar pukul 15.45 Wita. Namun, karena cuaca buruk, jadwal penjemputan jenazah bergeser hampir 2 jam.

Sebelum menuju rumah duka di Kecamatan Anggotoa, Kabupaten Konawe, pihak TNI AL menggelar upacara penjemputan jenazah di pelataran parkir Cargo Bandara Halu Oleo Kendari. Upacara gabungan, diikuti sejumlah anggota TNI AL Kendari, Korem 143 Halu Oleo dan Sat Brimobda Polda Sultra.

Bertindak sebagai inspektur Upacara, Komandan Lantamal VI Makassar, Laksamana Pertama Benny Sukandari. Turut hadir, Komandan Brigif III Pasmar III Sorong, Kolonel Marinir Bakti. Upacara penyerahan jenazah, dilakukan oleh Wadan Satgas Mupe Papua Mayor Marinir Iskandar Muda kepada Dan Lanal Kendari Kol Laut (P) Iwan Iskandar.

Setelah upacara singkat, jenazah dimasukkan ke dalam mobil RS Bhayangkara. Selanjutnya, iring-iringan panjang, mengiringi hingga ke rumah duka di Kecamatan Anggotoa, Kabupaten Konawe.

Pasmar III Sorong diketahui menjadi tempat tugas korban bertugas sebelum tewas tertembak KST Papua. Korban, diketahui tertembak Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 17.40 Wita saat sedang melaksanakan shalat di pos Quary Bawah.

 

Saksikan juga video pilihan berikut :

2 dari 2 halaman

Kronologi Penembakan

Diketahui, korban Muhammad Ikbal berjaga di Pos Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon Mar III, Sabtu (26/3/2022). Dia bersama 10 orang anggotanya, sedang melaksanakan siaga senja.

Tiba-tiba, kelompok separatis teroris Nduga menyerbu tiba-tiba dari dua arah, belakang pasar dan Sungai Alguru. kelompok separatis teroris melengkapi diri dengan senjata berat jenis GLM rampasan dari Yonif 700. Sedangkan, amunisi diambil dari Satgas Yonif 330.

Tidak dalam kondisi siap, sejumlah anggota marinir mengalami luka tembak. Tercatat, ada 10 orang anggota TNI menjadi korban luka tembak.

Sejumlah korban sempat dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Namun, karena mengalami luka berat dan pendarahan, tim medis tidak sempat menyelamatkan Letda Muhammad Ikbal. Sehari setelahnya, korban meninggal atas penembakan KST Papua, bertambah. Pratu Mar Wislon Anderson Here, meninggal dunaia setelah sempat mengalami kritis.

Berikut korban KST Papua:

1. Letda Mar Muhammad Iqbal (meninggal)

2. Pratu Mar Wilson Anderson Here (meninggal)

3. Serda Mar Rendi Febriansyah (luka-luka)

4. Serda Mar Ebit Erisman (luka-luka)

5. Serda Mar Bayu Pratama (luka-luka)

6. Pratu Mar Rahmad Sulman (luka-luka)

7. Prada Mar Dicky Sugara (luka-luka)

8. Pratu Mar Adik Saputra A (luka-luka)

9. Prada Mar La Harmin (luka-luka)

10. Prada Mar Alif Dwi Putra (luka-luka)