Sukses

Sebelum Tewas Tertembak di Papua, Letda Ikbal Janji Lamar Sang Kekasih

Letda Muhammad Ikbal, perwira marinir TNI AL asal Konawe yang tewas tertembak di Papua, pernah berjanji melamar kekasihnya pada November 2022.

Liputan6.com, Kendari - Letda Muhammad Ikbal, perwira TNI AL asal Kabupaten Konawe, tewas tertembak Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua, Sabtu (26/3/2022). Ternyata, pria kelahiran 1994 ini, berjanji melamar kekasihnya, Jasinta Frida Pertiwi, pada November 2033 mendatang.

Hal ini diungkapkan salah seorang kerabatnya, Kaharuddin. Dia mengatakan, anak bungsu dari 4 bersaudara ini sudah sempat berkomunikasi dengan orangtua kekasihnya.

"Rencana keluarga, jika tak ada halangan, akan melamar secara resmi November 2022," ujar Kaharuddin.

Kata Kaharuddin, rencananya, Muhammad Ikbal akan mengakhiri penugasan di Papua setelah Idul Fitri 2022. Setelah itu, pihak keluarga akan membahas soal pernikahan dan akan datang langsung ke Pasuruan, Jawa Timur.

Dia mengatakan, sempat berkomunikasi dengan Ikbal pada Sabtu pagi sebelum penembakan. Jarang ada pembicaraan serius, tetapi Ikbal sering bercanda dan menanyakan kondisi kakaknya.

"Saya menikah dengan kakaknya, kebetulan lagi sedang hamil kakaknya. Kalau dia telepon, banyak bercanda dan main-main sama kakaknya," ujar Kaharuddin.

Diketahui, kekasih Muhammad Ikbal, Jasinta Frida Pertiwi, terbang langsung dari Surabaya menuju Anggotoa Konawe usai mengetahui kekasihnya yang berprofesi sebagai marinir tertembak di Papua. Dia sempat bertemu kerabat korban yang syok setelah mendengar kejadian ini.    

Simak video pilihan berikut:

2 dari 3 halaman

Dekat Dengan Ibunya

Sosok Letda Muhammad Ikbal, dikenal keluarga merupakan anak baik dan suka bergaul. Semasa hidupnya, dia kerap dianggap sebagai orang yang suka membantu orang yang membutuhkan pertolongan di kampung.

Slamet, salah satu tetangga almarhum menyatakan, Muhammad Ikbal merupakan anak baik.

Karena kebaikannya, warga kampung memasang serentak memasang bendera setengah tiang untuk menghomarmati dia.

"Kita pasang ini bendera ini, untuk menghargai jasanya dalam membela dan mempertahankan bangsa dan negara," ujar Kepala Desa Anggotoa, Liasmon.

Kaharudin, kerabatnya menceritakan, Muhammad Ikbal terakhir pulang kampung pada Idul Fitri 2021. Kebiasannya di rumah tak banyak berubah.

"Masih dekat dengan ibunya kalau pulang ke rumah," ujarnya.

Jika bangun tidur, Ikbal kerap minta dibuatkan sereal. Saat pulang kampung, menurut kerabatnya, Ikbal paling suka dekat dengan ibunya.

3 dari 3 halaman

Kronologi Penembakan

Diketahui, Muhammad Ikbal berjaga di Pos Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon Mar III, Sabtu (26/3/2022). Dia bersama 10 orang anggota sedang melaksanakan siaga senja.

Tiba-tiba, kelompok separatis teroris Nduga menyerbu dari dua arah, belakang pasar dan Sungai Alguru. Kelompok separatis teroris melengkapi diri dengan senjata berat jenis GLM.

Tidak dalam kondisi siap, sejumlah anggota marinir mengalami luka tembak. Tercatat, ada 10 orang anggota TNI menjadi korban luka tembak.

Sejumlah korban sempat dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Namun, karena mengalami luka berat dan pendarahan, tim medis tidak sempat menyelamatkan Letda Muhammad Ikbal. Sehari setelahnya, korban meninggal atas penembakan KST Papua, bertambah. Pratu Mar Wislon Anderson Here, meninggal dunia setelah sempat mengalami kritis.

Berikut korban KST Papua:

1. Letda Mar Muhammad Iqbal (meninggal)

2. Pratu Mar Wilson Anderson Here (meninggal)

3. Serda Mar Rendi Febriansyah (luka-luka)

4. Serda Mar Ebit Erisman (luka-luka)

5. Serda Mar Bayu Pratama (luka-luka)

6. Pratu Mar Rahmad Sulman (luka-luka)

7. Prada Mar Dicky Sugara (luka-luka)

8. Pratu Mar Adik Saputra A (luka-luka)

9. Prada Mar La Harmin (luka-luka)

10. Prada Mar Alif Dwi Putra (luka-luka)