Sukses

Belajar dari Kisah Arul, Bocah yang Tersangkut Hukum Polres Tasik dalam Bingkai Layar Lebar

Dalam skenario film itu, Arul diplot menjadi aktor pemeran utama, sementara Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono, Ketua KPAID Ato Rinanto, Kanit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, Aipda Josner serta kasat reskrim berperan langsung.

Liputan6.com, Tasikmalaya Sosok Arul, merupakan bocah ingusan yang sempat tersangkut hukum di Polres Tasikmalaya, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Kisah anak miskin di bawah umur yang menjadi anak asuh Polres Tasik itu, kini bisa disaksikan dalam sebuah film 'Arul Hadiah Terbaik', garapan sutradara dan budayawan lokal kota Santri, Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam skenario film itu, Arul diplot menjadi aktor pemeran utama, sementara Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono, Ketua KPAID Ato Rinanto, Kanit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, Aipda Josner serta kasat reskrim berperan langsung, sedangkan ibu kandung Arul diperankan pemeran lain.

Tatang Fahat, Sutradara Film 'Arul Hadiah Terbaik' mengatakan skenario film itu, diangkat dari kisah nyata Arul, bocah ingusan yang sempat berhadapan dengan persoalan hukum akibat perbuatannya.

Namun, dengan pola pendampingan yang pas, Arul berubah drastis menjadi anak baik hingga kerasan untuk tetap tinggal di lingkungan Mapolres Tasikmalaya.

"Seru pokoknya, kita coba gambarkan dari mulai Arul dituduh mencuri sampai Arul diangkat jadi anak asuh dan dia bercita-cita jadi polisi," ujarnya saat peluncuran film, Rabu (30/3/2022) malam lalu.

Selain sarana hiburan warga, kehadiran film pendek ini diharapkan mampu menjadi media edukasi bagi masyarakat, dalam penanganan kasus anak saat berhadapan dengan persoalan hukum.

"Dia merasa betah karena anggota memberlakukannya layak sebagai saudara," ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono.

Bahkan, cita-cita Arul untuk mengabdi menjadi abdi negeri di kemudian hari, diharapkan mampu menjadi motivasi bagi anak seusianya, untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. "Efek lainnya Arul akhirnya mau bercita-cita jadi seorang polisi," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Ajang Sosialisasi

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto menyatakan kisah nyata Arul yang diangkat dalam film pendek, diharapkan mampu menjadi gambaran pentingnya penanganan khusus kasus hukum yang dihadapi anak. "Tentu solusi panjangnya bagi anak berhadapan dengan hukum," pinta dia.

Lembaganya mencatat terdapat 30 lebih anak yang berhadapan hukum di Polres Tasikmalaya yang akhirnya betah tinggal di kantor polisi. "Jadi kisah Arul ini hanya mewakili saja," kata dia.

Dengan terobosan itu, film pendek mengenai kisah Arul, rencananya akan digunakan sebagai media sosialisasi, sehingga menjadi contoh positif dalam penanganan kasus hukum yang menjeray anak, di seluruh wilayah Indonesia.

"Intinya jangan pernah bermain main dengan tindakan yang tidak baik," ujar dia mengingatkan.

Sebelumnya, Arul terpaksa diantarakan ke kantor polisi oleh warga kampung halamannya karena dituduh mencuri uang. Warga yang geram kerap kehilangan barang akhirnya menolak Arul kembali kekampung halamanya

"Saya bersyukur karena kejadian yang lalu saya diangkat jadi anak asuh polisi dijadikan film menjadi terkenal hehe," ujar Arul polos.

Meskipun awalnya bukan tempat ideal bagi dia, tetapi penanganan yang tepat dari polres Tasikmalaya selama di sana, mampu mengubah perangai dia menjadi lebih baik. "Saya disekolahkan Pak Kapolres, saya mau jadi polisi biar bantu anak-anak yang punya masalah kaya saya," dia menandaskan.