Liputan6.com, Jakarta - Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq RA merupakan sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW. Nabi memuji Abu Bakar sebab pengorbanannya yang sangat besar dalam dakwah Islam.
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya aku tidak tahu sampai kapan aku akan hidup bersama kalian, oleh karena itu teladanilah dua orang sepeninggalku (sambil menunjuk Abu Bakar dan Umar bin Khattab)". (Hadis Jami' At-Tirmidzi No. 3596).
Advertisement
Baca Juga
Nama lengkap Abu Bakar adalah Abdullah bin Abu Quhafah. Beliau lahir pada tahun 573 M dan salah satu orang yang awal memeluk Islam (Assabiqunal Awwalun). Beliau juga merupakan khalifah pertama sepeninggal Nabi SAW.
Abdurrahman bin Abu Bakar Radhiallahu'anhu menceritakan bahwa ayahnya datang bersama tiga orang tamu hendak pergi makan malam bersama Rasulullah . Kemudian mereka datang setelah lewat malam.
Istri Abu Bakar bertanya, "Apa yang bisa engkau suguhkan untuk tamumu?" Abu Bakar balik bertanya, "Apa yang kamu miliki untuk menjamu makan malam mereka?".
Sang istri menjawab, "Aku telah bersiap-siap menunggu engkau datang." Abu Bakar berkata, "Demi Allah, aku tidak akan bisa menjamu mereka selamanya."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Melipatgandakan Makanan
Abu Bakar mempersilakan para tamunya makan. Salah seorang tamunya berujar, "Demi Allah, setiap kami mengambil sesuap makanan, makanan itu menjadi bertambah banyak. Kami merasa kenyang, tetapi makanan itu justru menjadi lebih banyak dari sebelumnya''.
Sayyidina Abu Bakar melihat makanan itu tetap seperti semula, bahkan jadi lebih banyak, lalu beliau bertanya kepada istrinya, "Hai ukhti Bani Firas, apa yang terjadi?" Sang istri menjawab, "Mataku tidak salah melihat, makanan ini menjadi tiga kali lebih banyak dari sebelumnya."
Abu Bakar menyantap makanan itu, lalu berkata, "Ini pasti ulah setan." Akhirnya Abu Bakar membawa makanan itu kepada Rasulullah SAW dan meletakkannya di hadapan beliau.
Ketika itu sedang ada pertemuan antara kaum muslimin dan satu kaum.
Mereka dibagi menjadi 12 kelompok, hanya Allah Yang Maha Tahu berapa jumlah keseluruhan hadirin. Beliau menyuruh mereka menikmati makanan itu, dan mereka semua menikmati makanan yang dibawa Abu Bakar. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Advertisement
Mengetahui Jenis Kelamin Anak yang Belum Lahir
Kisah berikutnya, Aisyah RA bercerita, ayahku (Abu Bakar Shiddiq) memberiku 20 wasaq kurma (1 wasaq setara 60 gantang) dari hasil kebunnya. Menjelang wafat, beliau berwasiat.
"Demi Allah, wahai putriku, tidak ada seorang pun yang lebih aku cintai ketika aku kaya selain engkau, dan lebih aku muliakan ketika miskin selain engkau.
Aku hanya bisa mewariskan 20 wasaq kurma, dan jika lebih, itu menjadi milikmu. Namun, pada hari ini, itu adalah harta warisan untuk dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuanmu, maka bagilah sesuai aturan Al-Qur'an. Lalu aku berkata,
"Ayah, demi Allah, beberapapun jumlah harta itu, aku akan memberikannya untuk Asma, dan untuk siapa lagi ya?" Abu Bakar menjawab.
"Untuk anak perempuan yang akan lahir." (Hadits dari Urwah bin Zubair).
Penulis: Khazim Mahrur