Liputan6.com, Denpasar - Satai merupakan olahan makanan dari potongan daging sapi, ayam, atau kambing yang dibakar dan dibumbui saus kacang itu memang menjadi makanan favorit orang Indonesia.
Namun, pernahkah Anda mencicipi satai susu atau satai dari payudara sapi? Agak aneh memang didengarnya, tapi makanan ini ada di daerah Kampung Jawa, Denpasar setiap bulan puasa. Makanan ini bisa didapatkan saat ngabuburit di kampung yang memiliki sejarah baik dengan Raja Pemecutan tersebut.
Setiap Ramadhan tiba, di kawasan Kampung Jawa tersebut akan dipadati para penjual takjil, salah satunya pedagang satai susu. Ia adalah Fatimah. Perempuan blasteran Bali-Madura itu menjajakan dagangannya berupa satai susu di kawasan itu. Ia menyebut satai susu akan mudah dijumpai saat bulan puasa di kampung itu.
Advertisement
Baca Juga
"Saya biasanya menjual ini (satai susu) saat bulan puasa saja. Uniknya, makan satai susu tidak pakai saus kacang atau kecap, tapi sambal serapah rasanya gurih dan sedikit kental," kata Fatimah kepada Liputan6.com, Rabu (6/4/2022).
Â
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Bumbu Khas Satai Susu
Fatimah bercerita pada bulan-bulan di luar Ramadhan dirinya berjualan satai kambing dan aya. Lantaran omzet yang jauh lebih besar, ia dan suaminya memutuskan setiap bulan puasa berjualan satai susu.
"Jualan ini (satai susu) lumayan cepat habis dan untungnya jauh lebih banyak. Biasanya rata-rata pengunjung ke sini pasti mau cari satai susu," ujar dia.
Tak hanya dicari oleh warga muslim Bali yang tengah menjalankan ibadah puasa, ternyata satai susu dan menu takjil lainnya di Kampung Jawa juga menjadi lokasi kuliner bagi warga nonmuslim di sana.
"Satai susu sama takjil yang dijual warga Kampung Jawa bukan warga muslim saja yang sering wisata kuliner di sini, tapi banyak kok warga yang lewat nonmuslim suka borong kuliner. Mereka juga banyak yang suka, apalagi satai susu," dia bercerita.
Sementara itu, Daniel Sandro warga asal Solo yang sudah 10 tahun tinggal di Bali mengaku ketagihan dengan satai susu. Hampir tiap bulan puasa, dirinya tak terlewat membeli kuliner unik dari payudara sapi tersebut.
"Saya ketagihan. Rasa satainya itu gurih, enak dan kenyal-kenyal, apalagi bumbunya yang beda sama satai pada kebanyakan yang pakai bumbu saus kacang," Daniel menandaskan.
Advertisement