Sukses

Imam al Ghazali Kisahkan Ahli Ibadah yang 'Dicuekin' Allah SWT, Ini Penyebabnya

Kisah ini diceritakan Imam al Ghazali di dalam kitabnya 'Mukasyafatul Qulub'. Dalam kitab itu, disebutkan seorang yang bernama Abu bin Hisyam. Ia orang yang rajin bangun malam untuk salat tahajud

Liputan6.com, Cilacap - Kisah ini diceritakan Imam Al Ghazali di dalam kitabnya 'Mukasyafatul Qulub'. Dalam kitab itu, disebutkan seorang yang bernama Abu bin Hisyam. Ia orang yang rajin bangun malam untuk salat tahajud.

Pada suatu malam, saat hendak mengambil wudlu, Abu bin Hisyam kaget dengan kedatangan sesosok makhluk. Makhluk itu tepat berada di bibir sumur.

"Wahai hamba Allah, siapakah engkau?" tanya Abu bin Hisyam. "Aku adalah Malaikat utusan Allah SWT," jawab makhluk itu.

Jawaban itu membuat Abu bin Hisyam semakin kaget sekaligus bangga lantaran ia merasa dirinya ahli ibadah. Dia lalu bertanya, "Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Aku diperintahkan untuk mencari hamba pecinta Allah SWT," jawab si malaikat.

Melihat Malaikat memegang buku catatan amal perbuatan yang tebal, maka Abu bin Hisyam buru-buru bertanya.

“Wahai Malaikat, buku apakah yang engkau bawa?," tanya Abu Hisyam

“Ini adalah buku kumpulan nama-nama hamba pencinta Allah," jawab malaikat.

Mendengar jawaban Malaikat tersebut, Abu bin Hisyam berharap namanya tercantum dalam buku catatan amal tersebut. Lalu ia kembali bertanya.

“Wahai Malaikat, adakah namaku di situ?" tanya Abu bin Hasyim

Abu bin Hisyam menduga dan meyakini namanya ada di buku itu, mengingat amal ibadahnya yang tidak kenal putusnya. Selalu mengerjakan salat tahajud setiap malam, berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT di sepertiga malam.

“Baiklah, biar aku lihat," jawab malaikat, sembari membuka buku tebalnya. Sungguh tak disangka, ternyata nama Abu bin Hisyam, yang ahli ibadah itu, tak ada dalam daftar catatan buku tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

 

2 dari 3 halaman

Penyebab Allah Melarang Mencatat Amal Baik Abu Hisyam

Saking kagetnya, seketika itu juga tubuh Abu bin Hisyam gemetar dan jatuh tersungkur, lalu menangis sejadi-jadinya.

"Betapa ruginya aku yang di setiap malam selalu melaksanan shalat tahajud dan bermunajat, tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pecinta Allah SWT," kata Abu bin Hisyam dalam tangisannya.

Lalu malaikat menjelaskan perihal ketiadaan Namanya dalam buku catatannya bukan sebab kealpaannya, namun memang Allah melarang mencatat namanya.

"Wahai Abu bin Hasyim, bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur, mengambil air wudlu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allah SWT menulis namamu," kata Malaikat.

Ucapan tersebut membuat Abu bin Hisyam penasaran. Dia kemudian bertanya mengapa Allah SWT sampai melarang malaikat mencatat namanya.

"Apa gerangan yang menjadi penyebabnya?", kata Abu bin Hisyam.

"Engkau memang bermunajat kepada Allah SWT, tapi engkau memamerkan dengan rasa bangga hal tersebut kepada siapaun juga serta asyik beribadah memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain”, kata Malaikat menjelaskan.

“Di kanan kirimu ada orang sakit dan lapar, tidak engkau jenguk dan beri makan. Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah SWT dan dicintai oleh-Nya, kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allah SWT?" imbuh Malaikat.

 

3 dari 3 halaman

Peduli Sekitar dan Jauhi Sifat Riya

Abu bin Hisyam pun kaget bukan main. Dia tersadar bahwa ibadah yang dilakukan terus menerus selama bertahun-tahun ternyata sia-sia karena perilaku riya (pamer) serta lalai akan kondisi lingkungan sekitar yang membutuhkan uluran tangannya.

Ia menyadari bahwa untuk mencapai derajat pecinta Allah, maka dalam beribadah selalu dilandasi dengan spirit mencari keridlaan Allah semata, bukan pujian dan sanjungan manusia.

Selain itu, sibuk beribadah tanpa memikirkan kondisi sekitarnya merupakan hal tercela yang menyebabkan amal baik kita ditolak oleh Allah SWT, sebagaimana yang dialami Abu bin Hisyam tersebut.

Demikian kisah tentang ahli ibadah yang diacuhkan Allah SWT sebagaimana dikutip dari Kanal YouTube Kisah Bijak.

Semoga hal ini tidak terjadi kepada kita dan mudah-mudahan semua amal kita tercatat sebagai amal baik yang menempatkan kita pada derajat manusia yang mencintai Allah SWT.

Penulis: Khazim Mahrur