Sukses

Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasan Hadis dan Kaidah Imam Al-Ghazali

Dalam bulan Ramadan, ada satu malam yang sangat istimewa, yakni malam lailatul qadar. Pada surat Al-Qadr disebutkan bahwa lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Liputan6.com, Denpasar - Dalam bulan Ramadan, ada satu malam yang sangat istimewa, yakni malam lailatul qadar. Pada surat Al-Qadr disebutkan bahwa lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Pengasuh Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan, seseorang yang bertemu dengan lailatul qadar akan diampuni dosanya hingga mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Setelah mendengar kemuliaan-kemuliaan lailatul qadar, kemudian timbul sebuah pertanyaan kapan lailatul qadar itu?

Memang tidak disebutkan secara pasti terkait waktu lailatul qadar. Kendati demikian, Buya Yahya menjelaskan dalam beberapa hadis tentang tibanya lailatul qadar.

Dalam sebuah hadis, Sayyidina Umar ra mengatakan bahwa sesungguhnya banyak orang dari sahabat nabi yang memperlihatkan lailatul qadar dalam mimpi oleh Allah. Beberapa sahabat nabi bermimpi mendapatkan lailatul qadar di 7 hari terakhir.

“Kemudian Nabi SAW bersabda, aku melihat mimpimu hampir bareng bersama-sama.  Barang siapa yang ingin bertemu lailatul qadar, maka hendaknya berusaha untuk di 7 hari terakhir Ramadan,” kata Buya Yahya mengutip hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Minggu (10/4/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

10 Hari Terakhir Ramadan

Dalam hadis lain, malam lailatul qadar ada di 10 hari terakhir bulan Ramadan. “Berusahalah kalian untuk mendapatkan lailatul qadar di 10 akhir Ramadan,” HR Imam Bukhari dan Muslim.

Waktu malam lailatul qadar semakin mengerucut. Rasulullah SAW bersabda, “Carilah lailatul qadar itu di hari ganjil dari 10 hari terakhir bulan Ramadan,” demikian bunyi hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.

Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, Rasulullah SAW menghidupkan malamnya dan meningkatkan ibadahnya.

Dari sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW lebih giat dan lebih khusyuk melakukan ibadah di bulan Ramadan, tidak seperti hari-hari lainnya.

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut,” HR Muslim.

3 dari 3 halaman

Kaidah Imam Al-Ghazali Tentang Lailatul Qadar

Mengutip laman resmi pesantren Tebuireng, Imam Al-Ghazali telah membuat kaidah untuk mengetahui kapan lailatul qadar terjadi.

1. Jika hari pertama jatuh pada Ahad atau Rabu, maka lailatul qadar jatuh pada malam 29 Ramadan

2. Jika malam pertama jatuh pada Senin, maka lailatul qadar jatuh pada malam 21 Ramadan

3. Jika malam pertama jatuh pada Kamis, maka lailatul qadar jatuh pada malam 25 Ramadan

4. Jika malam pertama jatuh pada Sabtu, maka lailatul qadar jatuh pada malam 23 Ramadan

5. Jika malam pertama jatuh pada Selasa dan Jum’at, maka lailatul qadar jatuh pada malam 27 Ramadan