Sukses

Mak Rimbang Dicari-cari Usai Tipu Warga Sekampung di Padangsidimpuan, Modus Arisan Lebaran

Seorang wanita bernama Sudiyah atau akrab disapa Mak Rimbang kini dicari-cari. Ulahnya menipu warga sekampung di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) membuatnya menjadi buronan warga.

Liputan6.com, Padangsidimpuan Seorang wanita bernama Sudiyah atau akrab disapa Mak Rimbang kini dicari-cari. Ulahnya menipu warga sekampung di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) membuatnya menjadi buronan warga.

Informasi diperoleh Liputan6.com, modus menipu yang digunakan Mak Rimbang, warga Dusun Balak Balakka Sipunggur, Desa Batang Bahal, Padangsidimpuan, adalah arisan lebaran.

"Warga sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk melaporkan Mak Rimbang ke polisi," kata Kepala Dusun Balakka Sipunggur, Poniman, Minggu (10/4/2022).

Diungkapkan Poniman, korban penipuan modus arisan lebaran oleh Mak Rimbang berkisar 90 orang. Para korban yang sempat mendatangi rumah pelaku pada Sabtu, 9 April 2022.

"Saat didatangi para korbannya, dia (pelaku) sudah melarikan diri bersama keluarganya, ungkap Poniman.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

Berlangsung 5 Tahun

Modus penipuan arisan lebaran yang dilakukan Mak Rimbang diketahui telah berlangsung 5 tahun. Warga diajak dan terbujuk rayu untuk mengikuti arisan yang digagasnya.

Merasa curiga, korban-korbannya menyetorkan uang dan emas mereka. Bahkan, sebagian warga berani menggadaikan tanah dan rumah mereka ke bank. Uang hasil gadai diserahkan ke Mak Rimbang sebagai modal.

Kepala Dusun Balakka Sipunggur, Poniman menyebut, banyak juga warga dari luar dusunnya yang turut menjadi korban penipuan oleh pelaku.

"Saat modal arisan semakin banyak, Mak Rimbang justru melarikan diri," sebut Poniman.

3 dari 3 halaman

Kerugian Korban Bervariasi

Warga yang menjadi korban penipuan modus arisan lebaran Mak Rimbang bervariasi, mulai dari Rp 7 juta hingga puluhan juta rupiah.

"Variasi (kerugian). Kerugian berkisar Rp 7 juta hingga 80 juta rupiah," ungkap Tedi, salah satu korban.