Sukses

Kawal Demo 11 April, Kapolda Gorontalo Sebut Personelnya Tak Bawa Senjata

Menghadapi Demo mahasiswa yang bakal digelar hari ini, Kapolda Gorontalo mengecek kesiapan personil yang bakal melakukan pengamanan jalannya demonstrasi di lapangan.

Liputan6.com, Gorontalo - Demi mengawal jalannya aksi demo mahasiswa 11 April di Gorontalo, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengatakan dirinya telah mengecek kesiapan para personelnya.

Akhmad Wiyagus mengatakan, pengecekan dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi, agar tugas pengawalan aksi demo 11 April sesuai dengan yang diperintahkan Kapolri.

"Dalam pengamanan aksi unjuk rasa sesuai perintah bapak Kapolri yaitu mengedepankan pendekatan humanis," katanya.

Sebab, katanya, yang menyampaikan aspirasi adalah anak-anak mahasiswa. Tugas kepolisian mengawal dan mengamankan serta memfasilitasi jalannya aksi agar tuntutan didengar pemerintah. 

"Sehingga aspirasi mereka benar-benar tersampaikan," ujarnya.

Meski begitu, Akhwad Wiyagus mewanti-wanti personelnya soal kemungkinan terburuk yang akan terjadi saat berlangsungnya aksi demo mahasiswa 11 April, seperti adanya penyusup yang punya agenda lain.

"Kita berkomitmen untuk menghadapi para penyusup yang memanfaatkan unjuk rasa ini, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.

Tidak hanya itu kata Kapolda, dalam pelaksanaan pengamanan unjuk rasa ini, perintah atau komando di lapangan harus jelas secara terstruktur. Bahwa seluruh eskalasi ini tindakannya sesuai aturan dan tidak ada yang melakukan tindakan sendiri.

Dirinya menegaskan kepada personelnya yang melakukan pengamanan, tidak ada yang membawa senjata. Diminta semua personel menahan diri dan tidak terpancing massa aksi.

"Personel tidak diperbolehkan membawa senjata api dan amunisi tajam dalam pengamanan, sesuaikan dengan SOP dan tetap dengan pendekatan humanis," katanya.

Menurut informasi, sebanyak 1.600 personel Polri dan 300 personel TNI siap mengawal dan mengamankan jalannya aksi demo 11 April di Gorontalo. Namun demikian jumlah ini nantinya akan menyesuaikan dengan perkembangan situasi di lapangan. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Tuntutan Mahasiswa

Sedangkan di Ibu Kota DKI Jakarta, BEM SI demo 11 April akan dipusatkan di depan gedung Parlemen DPR/MPR RI.

Koordinator Media Badan Eksekutif Seluruh Indonesia 2022, Luthfi Yufrizal, mengatakan, massa demo 11 April 2022 ini akan mulai berkumpul sejak 10.00 WIB.

"Pukul 10 sampai menang," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Terkait jumlah massa, akan ada 1.000 massa aksi yang bakal turun menyuarakan pendapatnya dari mahasiswa di seluruh penjuru tanah air.

"Estimasi ada 1.000 massa aksi dan dari berbagai daerah yang ada di Indonesia," jelas Luthfi.

Dia pun menegaskan, memang aksi ini tak jadi ke Istana Negara. Melainkan ke DPR RI.

"Iya, Aliansi BEM Seluruh Indonesia kembali akan menggelar aksi masa yang akan dilaksanakan Senin 11 April 2022 Pukul 10.00 WIB di DPR RI," ungkap Luthfi.

Dia menuturkan, ada empat tuntutan yang akan disuarakan besok dalam aksi. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

"Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tegas Luthfi.

Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

"Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan!," tutup Luthfi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.