Liputan6.com, Garut - Aksi demo 11 April di wilayah ibu kota Jakarta dan daerah lainnya di Tanah Air, membuat harga sejumlah komoditas pertanian khususnya di Garut, Jawa Barat, mengalami penurunan cukup tajam.
"Mobil sayuran kan gak bisa ke Induk (Pasar Induk Kramat Jati) dan wilayah Jakarta lainnya, akhirnya ya (Komoditas pertanian) dilempar (dijual) di sini," ujar Asep Buhun, salah satu pedagang sayuran di wilayah pasar induk Ciawitali, Garut, Selasa (12/4/2022). Â
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, kebijakan larangan masuknya kendaraan pengangkut sayuran ke Jakarta selama aksi demo mahasiswa 11 April berlangsung, membuat pasar lokal kebanjiran limpahan komoditas pertanian.
"Mau tak mau daripada rugi besar akhirnya dijual di wilayah Garut meskipun dengan harga murah," kata dia.
Selain itu, siklus penjualan pada pekan kedua puasa Ramadhan, menjadi langganan penurunan harga sejumlah komoditas pertanian setiap tahunnya, termasuk saat Ramadhan 1443 H kali ini.
"Kan seperti biasa awal puasa harga naik, pekan kedua rata-rata turun, nanti tanggal 25 puasa naik lagi," ujar dia.
Namun khusus dampak aksi demo mahasiswa 11 April kemarin, penurunan harga sayuran berlangsung lebih cepat dari biasa. "Hari ini saja tomat hanya dijual Rp1.500 per kilogram, padahal sebelum aksi berada di angka Rp5-6 ribu per kg," kata dia.
Â
Kembali Naik Jelang Lebaran
Beberapa komoditas pertanian yang mengalami penurunan yakni cabai keriting merah dan cengek dijual Rp25 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp40-45 ribu per kg, bawang merah dijual Rp20 ribu dari sebelumnya Rp23 ribu per kg.
Bawang putih dijual Rp22 ribu dari sebelumnya Rp25 ribu per kg, begitupun bawang daun dijual Rp6 ribu dari sebelumnya Rp8 ribu per kg, termasuk buncis dijual Rp4 ribu dari sebelumnya Rpp8 ribu per kg.
Sementara harga kentang, wortel, burkol bertahan di harganya masing-masing yakni Rp8 ribu untuk kentang, kemudian Rp7 ribu untuk komoditas wortel.
Asep menyatakan, selain faktor aksi demo mahasiswa 11 April, penurunan terjadi akibat melimpahnya sejumlah komoditas pertanian di tingkat petani, seiring masuknya musim panen di antara mereka.
"Sudah panennya hampir berbarengan, barang juga tidak bisa masuk ke Jakarta ya sudah dilempar di pasar lokal," ujar dia.
Meskipun demikian, Asep optimis harga pertanian kembali naik seiring berakhirnya puasa Ramadan 1443 H tahun ini. "Lihat saja biasanya mulai tanggal 25 puasa hingga lebaran harga kembali naik," ujar dia.
Advertisement