Sukses

Warga Gorontalo Keluhkan Kenaikan Harga, dari Minyak Goreng hingga Bumbu Dapur

Warga Kota Gorontalo saat ini mengeluhkan adanya kenaikan harga bahan pokok. Kenaikan ini dirasakan sepekan Ramadhan, salah satunya adalah rempah-rempah atau bumbu dapur.

Liputan6.com, Gorontalo - Warga Kota Gorontalo saat ini mengeluhkan adanya kenaikan harga bahan pokok. Kenaikan ini dirasakan sepekan Ramadhan, salah satunya adalah rempah-rempah atau bumbu dapur.

Pantauan Liputan6.com, saat ini di pasar sentral Kota Gorontalo harga cabai rawit dan cabai keriting, jika sebelumnya hanya dijual Rp40 ribu, kini menjadi Rp55 ribu per kilogram.

Tidak hanya komoditas cabai, harga bawang putih pun juga mengalami kenaikan. Semula harganya di kisaran Rp30 ribu per kilogram, kini harganya naik menjadi Rp37 ribu per kilogram.

Pedagang mengakui jika kenaikan harga bahan pokok saat Ramadhan sudah menjadi fenomena tahunan. Sebab, permintaan masyarakat pasti mengalami peningkatan.

Belum lagi stok yang mereka dapatkan sangat kurang, membuat mereka harus menaikkan harga. Hal itu dilakukan agar mereka tidak mengalami kerugian.

"Pasti kalau Ramadhan, harganya naik. Stok yang kurang juga adalah salah satu pemicunya," kata Wandi salah satu pedagang di Pasar Tradisional Kota Gorontalo.

Meski sejumlah bumbu dapur naik, tetapi harga bawang merah justru cenderung turun. Dari harga awalnya Rp40 ribu, kini menjadi Rp34 ribu.

"Seperti pengalaman kami, kenaikan ini akan terjadi hingga Lebaran Idul Fitri," ungkapnya.

Sementara salah satu pengunjung pasar, Iyam Rahim mengaku, jika saat ini harga bahan pokok sangat tidak bersahabat. Belum lagi minyak goreng yang masih terbilang mahal, sangat membebani mereka.

"Kami tidak bisa berbuat banyak, kami bukan Pemerintah yang bisa mengatur hal ini. Apalagi soal minyak goreng kemasan yang harganya mencekik," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut: