Sukses

Giat Malaka Hijau, Kepedulian Komunitas MPM untuk Negeri

Komunitas MPM menggelar Giat Malaka Hijau dalam bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan, terutama di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Liputan6.com, Malaka - Pemuda di Kabupaten Malaka Nusa Tenggara Timur (NTT), membentuk sebuah wadah bernama Milenials Pecinta Malaka (MPM), yang menggelar Giat Malaka Hijau.

Acara tersebut merupakan giat yang dimotori oleh Komunitas MPM, yang digerakkan oleh Roy Tei Seran, Yanto Do Carmo dan Dyon Leki. Giat Malaka Hijau untuk pertama kalinya terjadi pada 5 Desember 2021, ketika musim penghujan sudah cukup stabil terjadi di Malaka.

Giat Malaka Hijau sudah digelar hingga ketujuh kalinya, pada hari Minggu (27/3/2022) lalu. Kegiatan tersebut digelar di Desa Kateri Kecamatan Malaka Tengah, Malaka NTT.

Ratusan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, berasal dari pemuda-pemudi Malaka, pelajar, mahasiswa dan anak-anak yang didampingi orang tuanya.

Tak berpuas di situ saja, MPM akan kembali melaksanakan kegiatan serupa kedelapan, yang rencananya akan digelar pada hari Minggu (17/4/2022) mendatang.

Koordinator Komunitas MPM Roy Tei Seran mengatakan, awalnya mereka bertiga tertarik membahas tentang isu lingkungan. Baik global warning, kewajiban individu menanam pohon sepanjang usia hidup, tanggung jawab ecosob manusia, refleksi kritis warisan generasi ini bagi anak cucu Dunia.

Dan terutama bencana besar yang melanda hampir seluruh wilayah Provinsi NTT, khususnya Malaka yang menelan korban jiwa dan harta benda warga .

“Mungkin pemerintah daerah telah membangun tanggul dari urugan tanah, untuk menahan laju iar sungai. Tapi menurut kami, tanggul tersebut perlu diperkuat dengan pohon yang yang ditanam,” katanya, Rabu (14/4/2022).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Peduli Lingkungan

Dia menilai, dengan menanam pohon, nantinya buahnya dapat dinikmati oleh siapa saja yang melewati tempat tersebut, batangnya dapat dipakai, dan akarnya menahan tanah agar tidak terjadi erosi.

Dari sana, mereka bertiga mengajak saudara dan teman-teman untuk ikut berkegiatan bersama. Diawali pada tanggal 5 Desember 2021, ada puluhan pemuda-pemudi yang menanam pohon bersama, dengan total 100 batang bibit pohon.

Penanaman bibit pohon tersebut dilakukan, di sekitar Daerah Aliran Sungai Benenai. Kegiatan dilanjutkan hingga tanggal 21 April 2021, khususnya di jembatan Benenai yang sempat putus akibat bencana alam.

“Kami mempromosikan Giat Malaka Hijau ini dari mulut ke mulut dan di media sosial, hingga pesertanya mencapai 70 orang. Kami menanam berbagai jenis bibit pohon, seperti jati putih, mente, merbau, bambu, flamboyan dan lainnya yang berjumlah 500-an batang,” ucapnya.

 

3 dari 4 halaman

Bantuan Donatur

Mereka juga mendapat dukungan dari Dolfus, dari Balai Pengelolah Daerah Aliran Sungai Benain-Noelmina (BPDAS Benain-Noelmina), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta donatur yang membantu secara bergulir.

Mereka juga dibantu oleh Pastor Paulus Halek dan SSCC, yang akhirnya mempertemukan mereka dengan Ine Patah, yang mengaliri donasi dari dalam maupun luar negeri.

“Kami juga dibantu oleh Pastor Leo Mali, salah satu pemerhati isu lingkungan yang saat ini sedang melanjutkan studi doktoralnya di Roma, Italia. Lewat jaringannya, beliau turut mendonasikan sejumlah dana bagi kami. Banyak juga donatur yang membantu kami,” katanya.

Hingga kini, sudah ada sekitar 5.000an batang pohon yang ditanam. Setiap kali menanam, mereka menanam hanya ratusan, terbanyak seribu batang anakan pohon, agar efektif, efisien dan berhasil.

 

4 dari 4 halaman

Giat Belu Hijau

Dia mengatakan, Giat Malaka Hijau juga terinspirasi oleh Giat Belu Hijau, yang sudah dimulai lebih dahulu oleh Frans Tandjung dan para pecinta lingkungan di Kabupaten Belu, sebagai kebupaten Induk, yang melahirkan Kabupaten Malaka.

“Kami selalu membuka donasi di setiap awal minggu giat kegiatan. Kami juga turun ke lapangan, mengerjakannya dengan gembira, seperti berekreasi bersama, namun bermakna dan bermanfaat bagi bumi dan sesama,” ucapnya.

Bagi yang ingin mengenal MPM dan Giat Malaka Hijau, bisa menghubungi Roy Tei Seran (WA:08119297595). Atau atau email ke Teyseranroy@gmail.com.

“Mungkin Malaka hanyalah salah satu bagian yang sangat kecil, yang terletak di beranda negeri tercinta, Indonesia. Yang berbatasan dengan Negara Timor Leste dan Australia. Biarkan kami memberi diri kami bagi NTT, Indonesia dan dunia dalam segala keterbatasan kami,” ujarnya.