Liputan6.com, Medan Pelabuhan Belawan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), bersiap-siap menghadapi lonjakan penumpang menyambut mudik lebaran 2022. Diprediksi, lonjakan penumpang terjadi saat mendekati lebaran.
Manajer Umum/Humas Pelindo Cabang Belawan, Khairul Ulya mengatakan, sebanyak 976 penumpang Kapal Motor (KM) Kelud tiba di Terminal Pelabuhan Belawan pada hari ini, Senin (18/4/2022).
KM Kelud tersebut berlayar dari Batam, Tanjung Balai Karimun, serta Tanjung Priok, dan merupakan jadwal kedatangan secara reguler. Sedangkan kegiatan mudik, merupakan yang pertama sejak pandemi Covid-19 melanda.
Advertisement
Baca Juga
"Pemerintah telah memberikan toleransi kepada masyarakat untuk mudik dalam rangka lebaran. Dierkirakankan lonjakan penumpang terjadi mulai H-7 lebaran,” kata Khairul.
Diungkapkannya, Terminal Pelabuhan Belawan sudah mengantisipasi lonjakan penumpang yang selama 2 tahun ini tidak terjadi. Di Terminal Pelabuhan Belawan juga sudah disediakan ruang bagi penumpang yang belum vaksin Covid-19.
Kemudian, lanjutnya, juga sudah ada mobil X-ray untuk memastikan keselamatan penumpang terhadap barang ilegal yang tak boleh masuk ke kapal.
"Jumlah penumpang masih normal. 80 persen dari Batam, Tanjung Balai Karimun. Kalau Jakarta, Tanjung Priok, 20 persen," ungkapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belawan Level 1
Kepala Cabang Pelni Medan, Agus Nugroho mengatakan, pemerintah telah memperbolehkan jumlah penumpang 100 persen, dan dalam waktu dekat akan terjadi lonjakan penumpang. Apalagi saat ini Belawan sudah level 1.
"Kapasitas KM Kelud sebanyak 2607 orang. Kita prediksi puncak lonjakan penumpang mulai 27 April hingga 29 April 2022," ujarnya.
Diterangkan Agus, nantinya akan ada penambahan 1 kapal yang datang dan berangkat pada 22 April 2022. Juga akan ditambah frekuensinya, yaitu 4 kali sebelum lebaran dan 4 kali setelah lebaran.
Advertisement
Mudik Lebih Awal
Para penumpang yang turun dari KM Kelud tampak membawa tas dan koper dalam ukuran besar. Beberapa diantara mereka ada yang mengaku mudik lebih awal untuk mengantisipasi kepadatan penumpang.
Endi salah satunya. Ia mengaku sengaja memilih untuk berangkat dengan kapal laut karena menurutnya lebih nyaman daripada pesawat. Kemudian untuk syarat juga sama dengan naik pesawat.
"Lebih nyaman aja naik kapal laut," ujarnya.
Penumpang lainnya, Eka menuturkan, dirinya berangkat dari Batam. Eka mengaku mudik lebih awal karena khawatir dengan kepadatan penumpang dan tiket. "Tahun lalu tidak bisa pulang mudik, tahun ini baru bisa," tandasnya.