Liputan6.com, Limapuluh Kota - Ramadhan adalah momen untuk berburu kuliner tradisional yang sulit dijumpai di hari-hari biasa. Salah satunya ialah gulai paluik, sajian ini khas Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Gulai paluik merupakan salah satu bagian dari ragam khazanah sajian khas Ranah Minang. Gulai paluik juga menjadi primadona ketika Ramadhan tiba.
Bagi Anda yang sedang berkunjung ke daerah ini, wajib mencicipi gulai paluik ketika waktu berbuka tiba. Dijamin, Anda akan merasakan sensasi berbeda ketika gigitan pertama.
Advertisement
Baca Juga
Jika diartikan paluik adalah palut. Seperti namanya, isi gulai ini dibalut dengan dedaunan, biasanya dengan daun kacang atau daun labu.
Awak Liputan6.com membeli sajian ini di pasar tradisional di Nagari Limbanang, Kabupaten Limapuluh Kota Sumbar. Harganya murah, Rp5.000 untuk satu buah.
Ketika dicoba saat berbuka puasa, rasanya lezat, lembut, dan khas. Gulai paluik sangat cocok sebagai menu santap buka puasa dimakan bersama nasi.
Bahan utama gulai paluik terbuat dari campuran jengkol, telur, tepung, dan parutan kelapa yang dihaluskan.
Bahan-bahan yang dihaluskan kemudian dililit dengan sayuran dari daun kacang atau daun labu, kemudian dipadu dengan kuah gulai yang penuh bumbu rempah.
Setelah matang, daun pisang dilepas dan dimasukkan ke kuah gulai bersantan yang sudah dimasak dengan berbagai rempah.
Salah seorang warga Limapuluh Kota, Zahratul (22) mengatakan gulai paluik terkenal sebagai sajian khas bulan suci Ramadhan.
"Hari-hari biasa juga ada, cuma jarang ditemui di rumah makan, sesekali ada yang menjual di pasar," ujarnya.
Gulai paluik, lanjut Zahra, jadi buruan masyarakat untuk menu utama buka puasa. Apalagi harganya juga terjangkau.
Bagi pecinta kuliner, sajian ini menjadi salah satu makanan yang wajib dicicipi karena selain legendaris, juga cita rasanya yang khas.