Liputan6.com, Yogyakarta - Desa Kiringan menjadi sentra jamu gendong yang dapat terbilang legendaris. Desa Kiringan berlokasi di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Mengutip dari berbagai sumber, berkembangnya Desa Kiringan sebagai sentra jamu gendong tradisional dimulai sejak 1950-an. Ibu Joparto disebut-sebut sebagai orang pertama memelopori pembuatan jamu gendong di desa ini.
Ibu Joparto saat itu berprofesi sebagai buruh batik bertemu dengan abdi dalem Keraton Yogyakarta yang berprofesi sebagai penjual jamu. Kemudian ia belajar cara membuat jamu tradisional dari abdi dalem keraton tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Karena keterbatasan sarana pada saat itu, Ibu Joparto menjajakan jamu buatannya dengan cara digendong. Tak disangka rupanya jamu buatannya ramai diburu para pelanggannya, lalu mulai lah para tetangganya ikut berjualan jamu dengan cara yang sama.
Saat ini ada sekitar 132 perajin jamu gendong di Desa Kiringan. Desa Kiringan tak hanya menjadi sentra perdagangan jamu gendong dan jamu tradisional untuk wilayah Yogyakarta. Desa ini menjadi desa wisata yang menarik untuk dikunjungi para wisatawan.
Para wisatawan dapat melihat dan belajar secara langsung bagaimana proses pembuatan jamu tradisional, mulai dari memilih empon-empon, meracik jamu, hingga mencicipi jamu racikan sendiri menggunakan batok kelapa.
Selain itu, para wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan ibu-ibu penjual jamu yang telah berpengalaman puluhan tahun menjual jamu ke kampung-kampung. Lambat laun, mereka menciptakan kreasi jamu instan model bubuk.
Produksi jamu ala Desa Kiringan ini sudah dipasarkan ke seluruh wilayah di Indonesia. Para wisatawan tak hanya dapat melihat proses produksi jamu tradisional saja, tetapi juga dapat menjadikan kawasan Desa Kiringan Bantul sebagai tempat healing sejenak.
Banyak homestay milik warga setempat yang dapat disewa oleh para wisatawan, sehingga wisatawan dapat menikmati udara bersih khas pedesaan Bantul.
Â
Penulis: Tifani