Sukses

Alunan Ayat Suci Al-Qur'an dari Balik Jeruji Besi Rutan Kelas IIB Serang Sepanjang Ramadhan

Hikmah Ramadhan dirasakan oleh 11 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kelas IIB Serang. Taubat dan rahmat mereka dapatkan di bulan penuh hikmah, dengan mampu mengkhatam Al-Qur'an sebanyak enam kali dan tengah menargetkan delapan kali selama bulan puasa.

Liputan6.com, Serang - Hikmah Ramadhan dirasakan oleh 11 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Serang. Taubat dan rahmat mereka dapatkan di bulan penuh hikmah, dengan mampu mengkhatam Al-Qur'an sebanyak enam kali dan tengah menargetkan delapan kali selama bulan puasa.

Kegiatan keagamaan mereka selama Ramadhan 1443 H dimulai sejak pagi. Pukul 08.00 WIB, WBP yang beragama muslim menjalankan salat duha, dilanjutkan dengan tausiyah keagamaan dan mengaji Al-Qur'an hingga menjelang zuhur.

"Kalau pola membaca Al-Qur'an sampai khatam itu bertahap, kita praktikan secara paralel, tadarus yang kita lakukan. Yang mengkhatamkannya, membacanya bersama-sama," kata Idris MF, WBP yang menjadi pengajar ngaji di dalam Rutan Kelas IIB Serang, Jumat (22/04/2022).

Idris menerangkan, selama mengajar para WBP mengaji, dia tidak mendapatkan masalah berarti. Setiap penghuni Rutan Kelas IIB Serang, terutama yang belum bisa mengaji, diajarkan secara bertahap mulai dari pengenalan huruf hijaiyah.

Pria yang menghuni Rutan Kelas IIB Serang sejak tahun 2019 dan divonis empat tahun penjara karena menggunakan narkoba ini menerangkan, bagi pengkhatam Al-Qur'an mereka sudah mempunyai dasar mengaji dan keinginan kuat untuk berubah menjadi lebih baik selama Ramadhan 2022.

"Pak Karutan menganjurkan 10 hari terakhir melakukan iktikaf. Supaya lebih banyak mengaji dan khatam Al-Qur'an. Di setiap pagi itu ada pengajian, disisipkan waktu lebih banyak untuk pemberantasan buta huruf hijaiyah, nyaris tidak ada kesulitan," terang pria berkacamata itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengaji Al-Qur'an, Obat Hati dan Pikiran

Muhammad Abdul Ghoni, salah satu murid Idris MF bercerita awal mula dia bisa khatam Al-Qur'an sebanyak enam kali. Warga Kota Serang, Banten itu saat masuk ke Rutan Kelas IIB Serang lebih banyak melamun. Kemudian dia diajak mengaji, hingga sejak Ramadhan 2022, bisa tamat sebanyak enam kali.

Abdul Ghoni bercerita dia masuk ke dalam Rutan Kelas IIB Serang tahun 2021 karena menggunakan narkoba. Dia pun divonis selama 2,5 tahun oleh majelis hakim.

"Asal muasalnya kepingin (ngaji) saja, daripada nganggur, kebanyakan ngobrol, ngikutin pengajian lah. Ada yang ngajak, ke sini-sini kepingin (khatam) saja," kata Muhammad Abdul Ghoni, Jumat (22/4/2022).

Dia merasa tenang ketika mengambil wudu kemudian mengaji. Kesedihannya mendekam di balik jeruji besi hilang dengan mengaji. Kini, dia menargetkan bisa tamat mengaji 30 juz, 114 surat dan 6.236 ayat sebanyak delapan kali pada Ramadhan 2022 ini.

"Pas kita ngaji, pas lagi pusing, lebih adem aja, daripada enggak ngaji kita ngelamun, resah saja," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Dukungan Penuh Kepala Rutan Kelas IIB Serang

Kepala Rutan Kelas IIB Serang, Dody Naksabani bersyukur dari sekitar 500 WBP, ada 11 orang yang bisa khatam mengaji Al-Qur'an sebanyak enam kali. Dia berharap, para WBP bisa mengamalkan ilmu agama yang didapatkan selama di "pesantren" ke masyarakat, saat mereka kembali bebas.

Dody berharap ada lebih banyak lagi yang bisa menamatkan Al-Qur'an meski di luar Ramadhan. Pria bertubuh tegap ini menerangkan, para WBP mendapatkan ilmu agama dari ustaz yang sengaja diundang datang hingga penghuni WBP yang lebih paham ajaran agama Islam.

"Yang kami dapatkan berjumlah 11 orang. Kami push lagi ini, biar ada setengahnya kalau bisa. Begitu mereka bebas kembali ke masyarakat, bisa menunjukkan identitasnya yang baru," kata Dody Naksabani, Jumat (22/04/2022).

Dody juga menerangkan Rutan Kelas IIB Serang mayoritas dihuni pengguna narkoba. Selama Ramadhan 2022, dia membuat program untuk menguatkan ilmu agama bagi WBP beragam Islam. Harapannya, saat bebas nanti, mereka bisa menjadi lebih baik dan tidak masuk lagi ke penjara.

"Mereka mengaji, tausiah, kemudian dilanjutkan mengaji khatam Al-Qur'an. Mereka mau melakukan (khatam Al-Qur'an) ini, walaupun kecil tapi besar manfaatnya untuk mereka," dia menandaskan.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.