Sukses

Puluhan Warga Korban Kebocoran Sumur Gas Bumi PT SMGP Dilarikan ke Rumah Sakit

Puluhan warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) terpaksa dievakuasi. Hal ini diduga akibat bocornya sumur gas bumi di kawasan PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP).

Liputan6.com, Mandailing Natal Puluhan warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) terpaksa dievakuasi. Hal ini diduga akibat bocornya sumur gas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP).

Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, Polres Mandailing Natal, bersama pemerintah daerah (pemda) setempat mengevakuasi warga yang menjadi korban kebocoran sumur gas PT SMGP.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, sebanyak 21 warga yang menjadi korban kecoboran sumur gas tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan.

"Langkah awal kita mengevakuasi dan menolong korban. Sejauh ini 21 orang sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," katanya, Minggu (24/4/2022).

Diungkapkan Hadi, PT SMGP dibantu personel TNI, Polri, dan Pemkab sudah berhasil menutup kebocoran sumu ryang mengeluarkan gas diduga berancun. Polda Sumut Juga sudah menurunkan Tim Puslabfor dan Reserse Krimum untuk menyelidiki TKP.

"Warga yang berada di sekitar lokasi berhasil dievakuasi menjauh dari PT SMGP," ungkapnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Masih Dalam Penyelidikan

Disampaikan Hadi, personel pengamanan terus menjaga Keamanan dan Ketertiban (Kamtibmas) di lokasi tetap terjaga kondusif. Sejauh ini kasus kebocoran sumur gas bumi itu masih dalam penyelidikan.

"Kita masih fokus penanganan terhadap masyarakat yang menjadi korban. Kasusnya sendiri masih dalam penyelidikan," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Pernyataan PT SMGP

Diterangkan Yani, prosedur penanganan semburan telah dijalankan agar kejadian ini dapat teratasi dengan baik. Saat ini semburan dari sumur T-12 sudah berkurang, yang menunjukkan hasil positif dari upaya tim SMGP dalam mengamankan sumur.

PT SMGP berharap agar warga sekitar dapat tenang dan tidak panik dalam menerima informasi jika ada yang tidak tepat sumbernya. PT SMGP akan menginformasikan perkembangan lebih lanjut dan segera memberikan keputusan yang tepat dalam penanganan kejadian ini.

"SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja," tandasnya.

Dugaan kebocoran gas ini terjadi setelah kejadian sebelumnya pada 7 Maret 2022. Lebih dari 50 warga saat itu harus dilarikan ke rumah sakit. Menurut penuturan yang disampaikan masyarakat, kelalaian dilakukan perusahaan juga pernah terjadi pada tanggal 9 Februari 2022.

4 dari 4 halaman

Prosedur Penanganan

Pihak PT SMGP melalui Corp Affairs KSORKA, Yani Siskartika, menyatakan benar adanya kejadian well kick di Pad T. Well kick ini mengeluarkan semburan lumpur yang diikuti dengan keluarnya H2S di area pengeboran Pad T.

Sampai pernyataan ini dibuat, semburan lumpur masih terjadi dan tim teknik sedang berupaya untuk melakukan penutupan sumur tersebut. Kejadian ini menyebabkan korban yang terpapar H2S dari kru Rig sebanyak 2 orang, dan 15 orang dari warga sekitar, dan sudah dibawa ke rumah sakit.

"Tim CDCR SMGP turun langsung ke lapangan untuk meyakinkan warga sekitar bahwa tim teknik SMGP sedang berupaya untuk melakukan penutupan well kick ini, dan masih menunggu tim Rig untuk klarifikasi lebih jelasnya terkait kejadian ini kepada warga sekitar," sebutnya.