Sukses

Rawan Longsor, Pemudik Harus Waspada Lewati Tebing di Jalur Lintas Riau-Sumbar

Jalur Lintas Sumatra Barat di Kabupaten Kampar hingga Pangkalan tidak hanya paling rawan kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran tapi juga rawan longsor.

Liputan6.com, Pekanbaru - Jalur Lintas Sumatra Barat di Kabupaten Kampar hingga Pangkalan tidak hanya paling rawan kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran, jalur itu juga menjadi perhatian petugas karena rawan bencana seperti longsor dan tanah ambles.

Jalur itu kian rawan longsor apabila curah hujan tinggi. Dan saat ini, sebagian wilayah di Kabupaten Kampar serta kabupaten lainnya saat Operasi Ketupat Lancang Kuning berlangsung mulai rutin diguyur hujan.

Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Riau Komisaris Besar Firman Darmansyah, jalan lintas di sana menjadi rawan karena perbukitan. Jalannya dibangun melintasi tebing-tebing perbukitan curam.

"Itu banyak bukit terjal, Kampar rawan longsor," kata Firman, Senin siang, 25 April 2022.

Firman menjelaskan, keadaan ini sudah dikoordinasikan dengan Badan Search and Rescue (SAR) dan Polres setempat hingga pemerintah daerah.

"Sudah diminta menyiapkan antisipasi dengan Polres setempat, termasuk menyiapkan jalur alternatif," jelas Firman.

Selain hujan, longsor di jalur itu terjadi karena bekas penambangan batu di tebing. Tak jarang, bongkahan batu besar meluncur dari tebing sehingga pemudik harus ekstra hati-hati.

Untuk menghindari kemacetan panjang jika terjadi longsor, pemerintah daerah sudah menyiapkan alat berat di sejumlah titik. Alat berat akan dikerahkan memperbaiki jalan tertimbun longsor dengan cepat.

Sebelumnya, Firman menyatakan Sumbar menjadi tujuan pemudik lebaran. Hampir 60 persen orang yang tinggal di Riau akan menuju Sumbar menjelang dan sesudah lebaran.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.