Liputan6.com, Bandung - Para pemudik yang bakal melintasi jalur Pantai Utara Jawa Barat (Pantura Jabar) diminta berhati-hati ketika melewati daerah rawan bencana. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jabar Budi Juanda mengatakan, untuk wilayah Pantura, pemudik wajib mewaspadai gangguan akibat bencana angin puting beliung dan rob.
Baca Juga
Advertisement
"Kondisi Pantura dan jalur selatan berbeda. Di Pantura harus waspadai kemungkinan angin puting beliung dan banjir terutama akibat rob," kata Budi, Rabu (27/4/2022).
Adapun di Jabar, selama periode 29 April-8 Mei 2022 mendatang masih memasuki musim hujan. Sehingga, bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting, serta bencana lain berpotensi menghambat perjalanan mudik.Â
Sementara, data Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar mencatat ada 87 titik rawan longsor (56 di jalan provinsi, 31 jalan nasional) dan 30 titik rawan banjir (25 jalan provinsi, 15 jalan nasional). Â
Menurut Budi, hujan diprediksi masih akan turun dengan deras di wilayah Pantura. Inilah yang akan menyebabkan munculnya banjir akibat air laut meluap atau rob.
Sementara di jalur selatan, kewaspadaan berbeda. Di jalur selatan dan tengah, pemudik wajib mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir dan tanah bergerak.
Budi mengatakan Jabar memang memiliki banyak titik lokasi bencana yang harus diwaspadai. Ia menyatakan sejak Januari hingga April 2022 sudah tercatat sekitar 400 kejadian.
"Artinya, potensi memang ada ditambah dengan adanya pergerakan orang pas mudik," tuturnya.
Selain bencana alam, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19. Pergerakan orang dalam jumlah besar harus diantisipasi dengan prokes yang ketat.
Untuk mengantisipasinya, Pemprov Jabar menyiagakan 22 Disaster Relief Unit (DRU) dilengkapi alat berat yang dapat dipakai sewaktu-waktu jika ada bencana. BPBD juga menyediakan posko di wilayah kabupaten/kota yang rawan bencana yang diisi petugas BPBD, Dishub, Damkar, PMI, ORARI, hingga pramuka.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.