Sukses

Berkah Ramadhan, Puluhan Eks NII Sumpah Setia Kembali ke NKRI

Dalam momen ramadan 1443 H penuh berkah, ikrar sumpah setia puluhan bekas anggota NII tersebut dilakukan atas keinginan pribadi untuk kembali ke pangkuan Indonesia. Kegiatan itu difasilitasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut.

Liputan6.com, Garut - Puluhan warga Garut, Jawa Barat, bekas anggota Negara Islam Indonesia (NII), mendeklarasikan diri kembali kepada kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kamis, 28 April 2022.

"Totalnya ada sekitar 70 orang yang terdiri dari 58 orang laki-laki dan 12 orang perempuan," ujar Kapolsek Pameungpeuk, Iptu Dindin Maoludin, Kamis (28/4/2022).

Dalam momen Ramadhan 1443 H penuh berkah, ikrar setia NKRI puluhan bekas anggota NII tersebut dilakukan atas keinginan pribadi untuk kembali ke pangkuan NKRI. Kegiatan itu difasilitasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut. Kemudian, Densus 88 Anti-Teror Polri, Pemkab Garut, Kodim 0611/Garut, dan Kementerian Agama Garut.

Ada tiga poin ikrar sumpah setiap yang disampaikan peserta deklarasi. Pertama, Keluar dari anggota NII / Islam Bai'at Takfiri dan kembali menjadi warga NKRI.

Kedua, tidak akan kembali dan atau tidak akan menjadi anggota NII lagi serta tidak akan menjadi anggota kelompok, lembaga atau organisasi apa pun yang merongrong terhadap NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Ketiga, setia dan taat menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

2 dari 2 halaman

Tekad Bulat

"Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak ada paksaan dari siapapun," ujar salah seorang peserta.

Dindin menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme, termasuk nilai persatuan dan kesatuan di antara mereka sebagai satu kesatuan bangsa yang besar.

Ketua MUI Garut, KH Sirojul Munir, berharap kegiatan itu mampu meneguhkan tekad bekas anggota NII untuk kembali kepada NKRI.

"Saya harap tidak ada kemunafikan sedikit pun dalam acara ini," kata dia.

Dalam perjalanan selanjutnya, ujar dia, pemerintah, MUI, Densus 88 Anti-Teror Polri serta pihak terkait lainnya, terus melakukan pembinaan terhadap mereka agar tidak terlibat gerakan separatis yang mengancam kedaulatan negara.

"Jika sampai munafik atau hanya kamuflase, maka Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu dalam bahaya besar," ujar dia mengingatkan.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Cece Hidayat menambahkan, setelah janji setia dilakukan, mereka bisa kembali berbaur dengan masyarakat umum lainnya.

"Saya berharap Bapak-Bapak bisa memilih masuk ke dalam ormas seperti NU, Muhammadiyah, Persis yang diakui negara dan tidak menyimpang," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini: