Liputan6.com, Garut - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menilai kenaikan sejumlah bahan pokok terutama komoditas daging ayam dan daging sapi di sejumlah pasar di Garut, Jawa Barat, wajar terjadi menjelang momen lebaran 2022.
“Kalau lebaran ini kan pasti ada lebaran ketupat, nah ketupat itu didampingi opor ayam oporna naik ayam juga naik, menurut saya itu wajar,” ujarnya di sela-sela pengecekan jalur mudik di pos terpadu Limbangan, Garut, Sabtu (30/4/2022).
Menurutnya, persiapan pemerintah daerah (Pemda) Garut menghadapi hajatan tahunan lebaran Idul Fitri 1443 H tahun ini berlansgung lancar, salah satunya ketersediaan bahan pangan.
Advertisement
Baca Juga
“Distribusi sembako untuk masyarakat kurang mampu sudah mencapai target, sehingga diharapkan masyarakat tidak mampu ikut merasakan gembira pada idul fitri 2022 ini,” kata dia.
Khusus kenaikan harga daging ayam, termasuk harga sapi yang menyentuh angka Rp 140 ribu per kilogram (Kg), merupakan pemadangan biasa akibat tingginya permintaan masyarakat menjelang liburan Idul Fitri 1443 H tahun ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Stok Bahan Pangan di Garut
“Itu juga sekaligus memberikan kebahagiaan bagi peternak karena setelah sebelum ini 4 bulan lalu harga ayam potong ini sangat jatuh banyak peternak yang rugi,” kata dia.
Kenaikan harga daging ayam ujar dia, diharapkan memberikan keuntungan bagi peternak yang sebelumnya rugi besar, ketika pasokan ayam dalam negeri melimpah yang menyebabkan harga ayam rontok di pasaran.
“Kalau mereka mendapatkan keutungan saat ini sangat bagus itu, mereka bukan betul-betul, hanya memulihkan atau menebus harga sebelumnya yang sangat rendah itu,” papar dia.
Terakhir, sesuai dengan laporan yang diterima dari Bupati Garut Rudy Gunawan dan Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, ketersediaan stok bahan pangan di Garut melimpah menjelang lebaran 2022 tiba.
“Sangat stabil,” kata dia.
Advertisement