Sukses

206 Ribu Lebih Kendaraan Melintasi Garut hingga H-4 Lebaran

Untuk menghindari ancaman kemacetan parah, kepolisian resort Garut, terus melakukan evaluasi pengaturan, termasuk penerapan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengurai antrian kendaraan pemudik.

Liputan6.com, Garut - Terhitung sejak 26 -28 April lalu atau min 4 Idul Fitri 1443 H, sebanyak 206.669 unit kendaraan masuk melintasi jalur Garut, Jawa Barat pada momen mudik lebaran 2022. Angka itu berbanding terbalik dengan 111.085 unit kendaraan keluar dari Garut menuju ke Bandung, pada periode yang sama.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, terhitung dalam tiga hari terakhir sejak 26 April lalu, volume kendaraan dari arah Bandung dan sekitarnya yang melintasi Garut menuju arah timur, Tasik dan sekitarnya terus meningkat tiap hari.

“Kenaikannya rata-rata sekitar 20-30 persen dibanding hari biasa,” ujarnya, Sabtu (30/4/2022).

Menurutnya, perhitungan angka tersebut berasal dari dua pos pintu masuk utama ke Garut yakni pospam Limbangan yang merupakan jalur mudik nasional Limbangan-Malangbong, serta pos Kadungora yang sebagai pintu masuk ke dalam kota Garut.

“Angka tersebut belum termasuk tanggal kemarin dan hari ini, jumlahnya terus akan terus bertambah,” kata dia.

Sekretaris Dinas Perhubungan Garut Bambang Rudianto mengatakan, berdasarkan hitungan cepat di dua pos pantau pintu masuk Kadungora dan Limbangan, tercacat jumlah kendaraan motor dari arah Bandung ke Garut mencapai 111.784 unit, mobil sebanyak 86.788 unit serta kendaraan truk/bus sebanyak 8.097 unit.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Penambahan Ruas Jalan

Sementara kendaraan yang meninggalkan Garut menuju Bandung dari dua pintu pos pantau arus mudik lebaran 2022, tercatat untuk motor sebnayak 56.166 unit, kemudian mobil sebanyak 47.122 unit serta truk/bis sebanyak 7.797.

”Kondisi arus lalu lintas tahun ini terbilang lancar dengan sejumlah penambahan ruas jalur di Garut,” kata dia.

Wirdhanto menambahkan, untuk menghindari ancaman kemacetan parah, lembaganya terus melakukan evaluasi pengaturan, termasuk penerapan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengurai antrian kendaraan pemudik.

“Untuk saat ini CB one way dengan track pendek dengan waktu sekitar 10-15 menit, masih menjadi solusi pertama untuk memecah antrean kendaraan pemudik,” kata dia.

Tak ayal dalam tiga hari perdana sejak 26-28 April lalu, belasan kali operasi One way sukses diterapkan setiap harinya untuk mengurai kemacetan.

“Jadi kami akan berlakukan terus CB One Wet sampai bisa menguras kendaraan dari arah barat menuju timur,” kata dia.