Liputan6.com, Yogyakarta - Wisatawan yang berniat mencicipi aneka kuliner di kawasan objek wisata saat masa libur Lebaran hendaknya memperhatikan beberapa hal. Tidak hanya memperhatikan soal kebersihan makanan, wisatawan juga harus memastikan harga makanan yang harus dibayarkan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut tips menghindari getok harga atau harga makanan tak wajar di berbagai objek wisata Yogyakarta selama masa libur Lebaran.
1. Pastikan harga menu
Advertisement
Para wisatawan yang hendak berburu kuliner di kawasan objek wisata harus memastikan adanya daftar menu. Melalui daftar menu, para wisatawan dapat mengetahui harga makanan dan jenis-jenis paket makanan yang dijual.
Baca Juga
Para wisatawan tak perlu segan-segan untuk menanyakan langsung harga makanan di tempat tersebut apabila tidak ada daftar menu. Pengunjug dapat mengurungkn niat untuk mencicipi kuliner di tempat tersebut, apabila sang penjual masih berusaha menyembunyikan harga makanan yang dijual.
2. Ikut referensi teman
Para wisatawan mungkin cukup dibuat bingung memilih tempat makan saat hendak berwisata kuliner di objek wisata. Belum lagi, ancaman pedagang nakal yang mengincar dompet para wisatawan dengan mematok harga tidak wajar.
Para wisatawan dapat mengikuti referensi teman yang tinggal atau pernah mengunjungi objek wisata tersebut. Biasanya warung-warung nakal di daerah objek wisata sudah cukup terkenal untuk dihindari para wisatawan.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
3. Cek review atau ulasan di dunia maya
Para wisatawan juga dapat memanfaatkan situs-situs yang mengulas aneka tempat makan di berbagai objek wisata. Biasanya, ulasan para netizen dapat menampilkan baik dan buruk tempat makan tersebut secara jujur.
4. Laporkan dan tahan diri untuk memviralkan
Para wisatawan yang terlanjur menjadi korban “getok harga” para penjual makanan dapat melapor. Wisatawan dapat memanfaatkan aplikasi Jogja Smart Service (JSS),langsung melapor ke Jogoboro, atau petugas keamanan lainnya.
Tujuannya, agar para wisatawan dan pedagang dapat mencari jalan tengah. Para wisatawan perlu berhati-hati saat ingin mengviralkan kejadian getok harga, terlebih hal tersebut masih menjadi dugaan. Jangan sampai para wisatawan ditutut balik karena salah tuduh.
(Tifani)
Advertisement