Liputan6.com, Berau - Menjelang berakhirnya cuti bersama hari rama Idul Fitri 1443 H, objek wisata Pulau Derawan dipenuhi wisatawan.
Kondisi inipun berdampak pada peningkapam volume sampah. Bahkan, sejumlah masyarakat mengeluhkan adanya sampah yang menggunung saat banyaknya wisatawan yang masuk ke Pulau Derawan.
"Sudah dua hari belum diangkut ke TPA Tanjung Batu, jadi numpuk," ujar salahsatu warga setempat Juhri, Kamis (05/05/2022).
Advertisement
Baca Juga
Juhri memang mangakui, sampai saat ini tidak ada TPA khusus di Pulau Derawan sehingga sampah dari Pulau Derawan harus diangkut ke kawasan Tanjung Batu.
Namun, di momen libur panjamg ini, peningkatan sampah meningkat sekali selama lebaran dan banyaknya wisatawan yang datang.
“Numpuk sekali, tidak ada yang mengangkut, padahal ada tugas kebersihannya. Mungkin belum bergerak karena masih lebaran,” bebernya.
Juhri juga mengatakan, tempat sampah di sekitar bibir pantai sudah banyak terpasang. Ia sebagai masyarakat lokal, merasa sangat risih dengan adanya sampah yang belum ditangani.
Belum lagi, banyak tamu yang berdatangan tiap harinya. Itu berdampak pada kawasan pantai menjadi kotor.
Ia dan masyarakat lainnya mengkhawatirkan sampah bisa masuk ke air laut dan akan lebih sulit dibersihkan.
“Ini banyak yang ribut karena wisatawan juga ga koperatif untuk jaga kebersihan,” katanya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Sahliani, sebagai pengelola penginapan, agak kesusahan untuk mengelola sampah dari hotelnya. Sebab peningkatan sampah juga beriringan dengan meningkatnya pengunjung di Pulau Derawan.
“Ya ini banyak sampah, kami kan juga tanggung jawab membuangnya dari pihak penginapan,” ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Jaga Tempat Wisata
Sebelumnya, Bupati Berau Sri Juniarsih telah meminta kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjaga kebersihan sampah, begitu juga di daerah tempat wisata. Instruksi itu Ia berikan menjelang perayaan lebaran, dimana sesuai data dari DLHK Berau, terjadi kenaikan sampah selama bulan idul fitri sebanyak 5 ton.
Sementara itu, pihak DLHK Berau, belum dapat memberikan komentar terkatit penumpukan sampah, saat dikonfirmasi liputan6.com.
Sebelumnya, dikonfirmasi terpisah Anggota DPRD Berau, H Sa'ga menuturkan penanganan kebersihan sampah Pulau Derawan memang masih menjadi perhatian bersama masyarakat dengan pemerintah.
“Penanganan sampah bekerjasama antara pihak Kampung Tanjung Batu dengan Kampung Pulau Derawan, untuk kemudian dibuang di tempat yang telah disediakan di Tanjung batu. Jadi tempat pembuangan akhir di Tanjung Batu,” ucapnya.
Ia berharap, anggaran di tahun 2022 mendatang dapat lebih banyak untuk pembebasan lahan yang diperuntukkan sebagai tempat pembuangan sampah di Tanjung Batu.
“Lokasi yang ada sekarang menurut DLHK Berau tidak memungkinkan,” tegasnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk bisa menangani sampahnya sendiri.
Advertisement