Liputan6.com, Bogor - Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor menggagas sebuah rangkaian kegiatan Webinar Nasional dengan tema "Meningkatkan Kewaspadaan Nasional dalam Menghadapi Serangan Siber". Kegiatan webinar telah berlangsung sejak Senin (23/5/2022) dan akan berlangsung hingga Senin (3/6/2022) mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan webinar tersebut bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bogor, beserta komunitas siber yang terdiri dari Komunitas Orang Siber Indonesia (OSI), Open Source Intelligence Indonesia (OSINT-ID), Open Source Intelligence Bandung (OSINT Bandung).
"Tujuan dan sasaran dari kegiatan ini, adalah meningkatkan kesadaran siber sivitas akademika UNIDA dalam upaya menghadapi ancaman siber yang terus berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi informasi," kata Rektor UNIDA Prof Dr Suhaidi, SH, MH, dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).
Adanya penggunaan internet oleh masyarakat untuk mengakses Cloud Computing dan Big Data tidak terlepas dari adanya ancaman. Ancaman tersebut dapat berkembang menjadi berbagai bentuk tindak kejahatan yang sering disebut dengan kejahatan siber atau kejahatan dunia maya.
UNIDA sebagai universitas swasta di Kabupaten Bogor menggunakan berbagai bentuk kemajuan teknologi untuk menunjang proses pendidikan seperti Cloud Computing dan Big data yang diwujudkan dalam beberapa sistem seperti Spada, Siakad, dan sistem lainnya. Sehingga tidak dapat lepas dari ancaman serangan siber yang saat ini semakin berkembang, karena akses sistem tersebut melalui fasilitas internet dan digunakan oleh seluruh sivitas akademika.
Dengan begitu, UNIDA perlu mengadakan upaya dan kegiatan untuk menyiapkan segenap sivitas akademika agar memiliki cyber awareness atau kesadaran siber yang cukup dalam menghadapi adanya ancaman siber tersebut.
Dengan adanya webinar ini, diharapkan dapat memberikan edukasi kepada mahasiswa UNIDA yang saat ini masih menempuh pendidikan, agar supaya memiliki peningkatan keilmuan dan skill di bidang siber yang mungkin belum terwadahi secara kompleks dalam mata kuliah secara kurikulum, guna menunjang basic keilmuan yang memang sedang ditempuh sesuai Fakultas dan Jurusan masing masing.
Selain itu, Prof Suhaidi berharap kegiatan ini menambah peningkatan kewaspadaan nasional di lingkungan Kampus UNIDA dalam menghadapi berbagai bentuk perkembangan ancaman yang dapat menjadi gangguan dan hambatan kedepan bagi UNIDA dan dalam ruang lingkup yang lebih besar bagi Indonesia khususnya dalam bidang ancaman siber dan perkembangan teknologi informasi.
"Memiliki kesepahaman antar para pihak terkait dalam meningkatkan kewaspadaan nasional melalui pembangunan kesadaran siber terhadap berbagai bentuk ancaman siber yang dapat dieksploitasi oleh pihak tertentu menjadi serangan siber yang nyata," dia mengatakan.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengenal Kejahatan Siber
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bogor Drs Bambang Widodo Tawekal, M Si didampingi oleh Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kabupaten Bogor Asep Nurdin mengatakan, kejahatan siber memang merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat.
Oleh karena itu, cybersecurity merupakan perlindungan yang sangat dibutuhkan baik untuk perorangan, perusahaan, ataupun pemerintahan untuk menjaga dan mencegah penyalahgunaan akses maupun pemanfaatan data dalam sistem teknologi informasi.
"Maraknya kejahatan siber di era digital, meningkatkan tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan perlindungan terhadap data pribadi untuk menghindari ancaman kejahatan di dunia maya. Pemerintah Kabupaten Bogor juga terus berupaya meningkatkan keamanan siber untuk menjaga data-data pemerintah diakses oleh pihak yang tidak berwenang," kata Bambang.
Maka dari itu, Bakesbangpol mengajak kepada pelajar atau mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Bogor agar terus meningkatkan literasi digital dan kesadaran siber dalam menghadapi ancaman cyber crime sehingga terhindar dari pencurian data siber, penipuan identitas di medos, menjadi korban hoaks dan adu domba di dunia maya, cyberbullying, dan sebagainya.
"Saya juga mengajak kepada semua pihak untuk memanfaatkan internet dan teknologi digital secara bijak, untuk hal-hal yang positif dan kreatif, menambah daya saing, meningkatkan perekonomian, dan membangun Kabupaten Bogor," tuturnya.
Praktisi keamanan siber dan pengajar ketahanan nasional dan strategik intelijen SKSG Universitas Indonesia Eko Daryanto menyampaikan, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran siber dalam menghadapi cyber threats. Menurutnya, akhir-akhir ini tampak ancaman tersebut sudah mengarah pada IoT di dalam dunia siber.
"Ancaman-ancaman tersebut perlu suatu konsep atau strategi. Ancaman ini bukan lagi ancaman konvensional tetapi sudah masuk ke sosial budaya baik individu maupun kelompok termasuk di dunia pendidikan. Waspada kepada bentuk-bentuk disinformasi yang menyasar kepada mahasiswa terutama dalam menghadapi perkembangan dinamika ke depan, di mana kita akan menghadapi konstelasi politik, bermasyarakat dan kegiatan sosial lainnya,” tutur Eko.
Advertisement