Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah empat hari, 26 pengungsi Rohingya kabur dari penampungan yang disediakan Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) di Pekanbaru. Pencarian dilakukan oleh pemerintah daerah, kepolisian dan instansi terkait di Satgas PPLN Pekanbaru.
Ketua Satgas PPLN Pekanbaru Zulfahmi Adrian menyatakan hingga 27 Mei 2022 belum ada dari 26 pengungsi Rohingya yang kabur itu kembali ke penampungan. Masyarakat yang melihat diminta memberikan informasi kepada pihaknya.
Baca Juga
Pria yang juga menjabat Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kota Pekanbaru sudah mewanti-wanti kejadian ini. Pasalnya, pengungsi Rohingya yang seharusnya datang ke Pekanbaru itu berjumlah 155 orang.
Advertisement
"Yang diterima di Pekanbaru 119 orang, sisanya (dari 155 orang) dari Bireuen itu kabur dari penampungan di sana," kata Zulfahmi.
Menurut Zulfahmi, ada kemungkinan 26 pengungsi Rohingya kabur karena tujuan awalnya mengungsi dari Myanmar bukan Indonesia melainkan Malaysia. Hanya saja dalam perjalanan di laut terdampar di Indonesia, tepatnya di Aceh.
"Sementara Indonesia ketika menemukan pengungsi dan imigran dikoordinasikan dengan lembaga PBB seperti IOM dan UNHCR, atas dasar kemanusiaan pemerintah Indonesia menyelamatkan pengungsi Rohingya," sebut Zulfahmi.
Zulfahmi menambahkan, kebiasaan pengungsi Rohingya di Indonesia selalu melarikan diri. Mereka ingin ke Malaysia karena komunitasnya lebih banyak di sana.
"Keluarga mereka banyak di sana, di Pekanbaru ada komunitasnya tapi tidak seperti di Malaysia," terang Zulfahmi.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terekam CCTV
Terkait pencarian sudah dikoordinasikan dengan kepolisian. Pihaknya juga memantau daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia yang bisa menjadi pintu keluar untuk pergi ke negeri jiran itu.
"Kalau ada warga yang melihat beritahukan ke Satgas PPLN," imbuh Zulfahmi.
Sebelumnya, Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau Koko Syawaluddin Sitorus menyebut petugas Rumah Detensi Tahanan (Rudenim) Pekanbaru sudah mengumpulkan informasi terkait hal tersebut.
Rudenim menyampaikan kepada Kanwil Kemenkumham Riau bahwa yang kabur itu terdiri dari 15 laki-laki dan sisanya perempuan. Sebelum kabur, para pengungsi ini berkumpul di depan kamar nomor 18.
"Ini berdasarkan rekaman CCTV yang diperiksa petugas keamanan di sana," kata Koko.
Para pengungsi ini diperkirakan kabur pada dini hari. Mereka kabur melalui jendela belakang kamar tersebut kemudian melompati tembok.
"Terlihat ada bekas pijakan pada rumput di atas tembok samping kiri akomodasi," kata Koko.
Berdasarkan informasi masyarakat sekitar ke petugas, tambah Koko, terlihat 26 orang pengungsi melintas ke arah Jalan Surabaya pada pukul 05.30 WIB.
"Hanya saja masyarakat saat itu tidak curiga mereka kabur," kata Koko.
Advertisement