Sukses

Kala TNI Membelah Hutan Membuka Jalan Menebar Harapan

Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), akses jalan layak di tengah hutan jati Dukuh Alas Malang Blora segera terwujud.

Liputan6.com, Blora - Pemandangan tak biasa terlihat di Hutan Jati Dukuh Alas Malang, Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. TNI dan masyarakat kompak berjibaku membangun jalan layak di tengah hutan.

Dukuh Alas Malang memang terpencil, butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai ke lokasi menggunakan kendaraan dari alun-alun Blora. Meski begitu, bukan berarti masyarakatnya tidak perlu menikmati buah pembangunan. Sejak lama mereka merindukan jalan yang diaspal dengan mulus.

Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 tahun 2022 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Blora, akses jalan layak di tengah hutan jati Dukuh Alas Malang segera terwujud.

"Pak piye (gimana)? sek kuat to kerjanya (masih kuat)?," ucap salah seorang anggota Satgas kepada warga yang turut membantu menurunkan materiil batu, pasir serta semen dari kendaraan.

"Sek kuat pak (masih kuat)," jawabnya.

"Cuacanya ekstrem gini lo pak, tadi panas, ini malah tiba tiba hujan. Ntar yang ada malah sakit bapak, kalau capek istirahat saja pak," lanjut Serda Mulyono.

"Mboten (tidak) pak, saya masih kuat. Kalau hanya cuaca seperti ini sudah biasa pak. Ini impian kami pak, sudah lama kami menginginkan pembangunan jalan ini dan kami sepakat dengan seluruh warga untuk guyub gotong-royong membantu bapak-bapak tentara sekalian supaya pengerjaannya lebih cepat," timpalnya.

Senada dengan itu, Kepala Desa Pengkoljagong Sugiyono mengungkapkan, pembangunan jalan memang sudah lama menjadi impian warga Desa Pengkoljagong.

Sugiyono lalu berkeluh kesah menyambungkan impian warganya kepada seorang anggota Kodim 0721/Blora. Ia bercerita kondisi jalan hutan yang tidak mungkin bisa dianggarkan pihak Pemkab Blora, karena kendala anggaran APBN, hingga tidak termasuk dalam pembangunan skala prioritas, mengingat lokasinya yang terpencil dan terisolasi dari kehidupan masyarakat lain selama berpuluh tahun.

Beragam masalah telah dilalui masyarakat Desa Pengkoljagong, baik itu terkait masalah infrastruktur, ekonomi, juga termasuk kondisi air dan lain sebagainya. 

Adanya operasi TMMD ke-113 menjadi secercah harapan bagi masyarakat setempat agar impian mereka yang lama terpendam segera terwujud.

"Artinya di Indonesia ini yang lainnya bisa menikmati jalan bagus, kenapa warga di sini tidak bisa. Jadi itu alasan kita, kenapa memberanikan diri untuk sowan ke TNI untuk minta bantuan terkait program TMMD. Kita hanya ingin memaksimalkan pembangunan jalan menuju Alas Malang dan memang cuma dari TMMD saja harapan kami. Selain itu, saya rasa hampir mustahil untuk dikerjakan dengan anggaran lainnya," ucap Sugiyono.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Bangun Tiga Ruas Jalan

Berlandaskan 7 perintah harian Kasad, begitulah peran prajurit TNI dalam mengabdikan diri kepada negeri, sebab sampai detik ini perannya masih konsisten hadir dalam mengawal barbagai dinamika bangsa Indonesia, tentunya dengan selalu hadir untuk membantu tugas pemerintah maupun mengabdi untuk rakyat demi hidup yang lebih sejahtera.

Salah satunya melalui kegiatan TMMD ke-113 yang dilaksanakan Kodim 0721/Blora, telah dimulai sejak tanggal 11 Mei sampai 09 Juni 2022 tersebut menargetkan pembangunan dalam rangka membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Pengkoljagong, diantaranya dengan membangun tiga ruas jalan sepanjang 7.800 meter dan pembuatan talud badan jalan.

Meski sisa pekerjaan masih banyak, pembangunan jalan yang dikerjakan gotong royong tersebut semakin hari kian telihat kemajuannya. Keakraban antara Personel TMMD ke-113 Kodim 0721/Blora dengan warga tidak hanya terjadi saat bekerja saja, melainkan saat waktu istirahat yang digunakan untuk saling berbagi pengalaman dan terkadang candaan yang dapat mencairkan suasana.

Secangkir kopi dan kue pun turut tersaji yang tanpa terasa, letih dan lelah bekerja hilang begitu saja. Disela waktu istirahat muncul inisiatif dari warga untuk menjajal singkong bakar yang memang sangat melimpah di desa setempat.

"Pak tentara, ini ada singkong bakar, monggo (silahkan) dicoba. Ini joss pasti rasanya karena langsung dipetik dari tanah Pengkoljagong," ucap Sukardi, warga Desa Pengkoljagong Kecamatan Jati, yang ikut kerja bakti di lokasi TMMD.

Sambil mengambil singkong yang ditawarkan, salah seorang anggota Satgas mengatakan ternyata singkong nikmatnya sangat terasa, apalagi saat istirahat perut dalam kondisi lapar ditambah makannya rame-rame jadi terasa sangat nikmat ini jenis singkong keju.

Sambil menyantap lahap singkong bakar yang telah tersaji, terlihat salah seorang anggota Satgas tersedak saat melahap makanan tersebut.

"Pak boleh saya minta airnya? stok air minum saya sudah habis," pintanya.

"Ini diminum pelan-pelan pak" kata Sukardi.

Sembari memberikan botol minumnya, Sukardi mengatakan agar meminumnya secukupnya, sebab jika persediaan air minum habis maka harus kembali ke desa untuk mengambil air minum, sebab di daerah tersebut tidak ada sumber mata air.

Saban harinya, puluhan personel Satgas TMMD ke-113 dibantu banyak warga setempat, terus menata material batu kemudian meratakan. Konsep kerja di lapangan membuat takjub siapapun yang menyaksikan. Sinergitas dan kerjasama terus dilakukan di lokasi pekerjaan sasaran fisik meski cuaca tidak bersahabat, namun hal tersebut tak menyurutkan semangat para prajurit.

"Bagi kami sebagai prajurit TNI ini sudah hal biasa, apalagi yang kami kerjakan saat ini adalah untuk membantu mensejahterakan masyarakat," ungkap Serka Pujianto, seorang anggota Kodim 0721/Blora.

 

 

3 dari 3 halaman

Bakti TNI untuk Masyarakat

Selain membangun jalan, saat ini anggota Satgas TMMD ke-113 bersama warga Desa Pengkoljagong juga saling bahu membahu bergotong royong menggarap pembangunan talud. Para pekerja terus mengangkut batu untuk disusun pada permukaan badan jalan yang akan dipadatkan ulang. Karena kondisi medan yang ekstrim, droping material tidak bisa sampai ke titik lokasi, satu-satunya alat bantu melangsir material adalah angkong.

Pekerjaan penimbunan badan jalan memang sangat tergantung pada cuaca. Saat hujan mengguyur, maka batu urug tidak bisa dilangsir, karena badan jalan yang becek dan licin akan semakin rusak bila dilalui truk pengangkut material. Justru saat cuaca panas menjadi keberuntungan tersendiri bagi para prajurit dan warga.

''Untuk melangsir material batu ukuran besar biasanya dipikul, namun untuk material pasir, kricak atau adonan semen, pelangsiran dengan menggunakan angkong. Makanya, cuaca terik seperti ini sangat kita manfaatkan. Biarlah kita mandi keringat, namun pekerjaan bisa tercapai sesuai target” ungkap Koptu Rumman, anggota Satgas TMMD.

Warga mengaku, pekerjaan ini mereka lakukan dengan tulus dan ikhlas untuk membantu personel Satgas TMMD Kodim 0721/Blora.

"Kami sangat bersemangat sekali kerja dengan bapak TNI, selain memberi contoh mereka juga ikut melakukannya bersama kami, salut,” ucap Sarmin, salah satu warga Dukuh Bulurejo.

Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Bambang Hermanto mengungkapkan, kerjasama guyub TNI dan masyarakat dalam pembangunan fisik dan non fisik tersebut dimotivasi satu harapan, yakni keberhasilan.

"Kemanunggalan TNI dengan rakyat harus selalu ditumbuhkembangkan dan dimantapkan secara terus menerus. Demi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan taraf hidup masyarakat, TNI akan selalu ada disampingnya untuk mewujudkan itu semua" ungkapnya.

Kapendam menambahkan, bahwa pembukaan akses jalan penghubung ini diharapkan dapat memberikan dampak mutualisme, dimana warga sekitar dapat melalui jalan baru termasuk masyarakat lain yang melintasi.

"Program TMMD akan mampu memperbaiki dan meningkatkan citra TNI di mata rakyat yang berarti persepsi positif masyarakat terhadap TNI pun akan semakin meningkat. Pada akhirnya integrasi dan sinergi atau kemanunggalan TNI dengan rakyat akan semakin kuat dan tangguh" tandasnya.

Terwujudnya program ini akan menjadikan elemen kunci bagi suksesnya pembinaan teritorial dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketahanan wilayah.