Sukses

Mengenal 'Data Desa Presisi' Program yang Digaungkan Penjabat Gubernur Sulbar

Program data desa presisi itu diyakini Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik sebagai dasar atau pondasi utama dalam menjalankan roda pemerintahan

Liputan6.com, Mamuju - Sejak ditugaskan sebagai Penjabat atau Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik terus menggaungkan penyelenggaraan pemerintahan daerah berbasis 'Data Desa Presisi'. Program itu dia yakini sebagai dasar atau pondasi utama dalam menjalankan roda pemerintahan.

Langkah awal menjalankan program itu, Akmal Malik mengundang seluruh aparat pemerintahan dari kepala desa hingga unsur Forkopimda di Sulbar untuk hadir dalam sosialisasi data dasar penyelenggaraan pemerintahan daerah berbasis data desa presisi.

"Tujuannya kita undang semua untuk menyatukan persepsi dan cara pandang tentang program-program untuk menghadirkan data desa presisi," kata Akmal Malik kepada wartawan di Mamuju, Selasa (31/05/2022).

Pada kegiatan itu, Akmal Malik menghadirkan Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Insitut Pertanian Bogor (LPPM IPB), Dr Sofyan Sjaf yang juga penggagas data desa presisi. Dia juga menghadirkan Guru Besar Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, Prof Rokhmin Dahuri.

"Rencananya kita akan libatkan Tim LPPM IPB dalam perencanaan pembangunan daerah melalui pemanfaatan data desa presisi," ujar Akmal.

Sofyan Sjaf mengatakan, data desa presisi akan menyuguhkan data yang lengkap dengan akurasi yang terukur terkait beberapa aspek, seperti kependudukan, ekonomi, sosial, dan pendidikan masyarakat. Menurutnya, data akurat merupakan cara untuk mewujudkan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Data ini cukup komplet dan terukur sampai ada data tiap rumah, data ini kalau semua desa punya, semua perencanaannya bisa terselesaikan dengan baik," kata Sofyan.

Sofyan menambahkan, data desa presisi merupakan data yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan yang tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa. Karena data itu diambil, divalidasi dan diverifikasi dengan tingkat keakuratan yang baik.

"Jika data desa presisi ini bisa kita selesaikan, maka permasalahan pembangunan bisa kita selesaikan," tutup Sofyan.

Saksikan Vidio Pilihan Berikut: