Liputan6.com, Pekanbaru - Kematian gajah betina mengandung di Dusun Pematang Gonting, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, tidak hanya membuat dunia konservasi berduka. Duka mendalam sepertinya juga dirasakan kawanan gajah di daerah tersebut.
Kelompok gajah di sana ikut "berduka" karena salah satu anggotanya pergi untuk selama-lamanya membawa salah satu calon generasi penerus.
Â
Advertisement
Baca Juga
Pada saat kepolisian dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau datang ke lokasi pada 25 Mei 2022 mengamankan bangkai gajah, ada belasan gajah terlihat di lokasi.
Sebelumnya, gajah-gajah itu juga mengamuk tak jauh di lokasi. Sejumlah gajah menumbangkan pohon-pohon serta mengeluarkan suara cukup keras.
Menurut Plh Kepala BBKSDA Riau Hartono, kejadian gajah menumbangkan pohon karena ada salah satu anggota kawanannya mati merupakan insting makhluk hidup.
"Sudah insting gajah, ada beberapa pohon yang ditumbangkan," kata Hartono, Senin petang, 31 Mei 2022.
Hartono menerangkan, lokasi itu merupakan perlintasan gajah. Lokasi itu juga menjadi habitat salah satu kelompok gajah terbesar di Provinsi Riau.
"Kalau mengamuk itu wajar, habitatnya sudah terganggu, kita yang punya rumah lalu rumah kita diganggu orang," tegas Hartono.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belum Terungkap
Hingga kini, penyebab pasti gajah betina mati bersama anak di kandungannya itu belum terungkap. Apakah karena faktor alam atau ada unsur kesengajaan dari manusia yang merasa terganggu karena keberadaan gajah.
Menurut Hartono, pihaknya masih menunggu hasil resmi pemeriksaan di laboratorium. Dengan demikian, belum bisa dipastikan apakah gajah itu mati karena diracun.
Namun dari olah tempat kejadian perkara dan nekropsi, di perut gajah ditemukan buah nanas. Sementara di lokasi sendiri petugas tidak ditemukan adanya kebun nanas.
"Petugas sudah menyisir lokasi untuk mencari bahan pakan lainnya, tapi tidak ditemukan kebun di sana," tegas Hartono.
Hartono mengatakan, bisa saja nanas itu sebagai media. Hanya saja tidak bisa dipastikan siapa yang menaruh nanas di lokasi sehingga dimakan oleh gajah.
"Ini masih menunggu hasil penyelidikan, penyelidik sudah bergerak di lokasi," ucap Hartono.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement