Sukses

Respons Klub Corolla Indonesia Perihal Aturan Penjualan Pertalite dan Solar Subsidi

Komunitas mobil dari Great Corolla Club (GCC) Indonesia mendukung pemerintah untuk mengatur pembelian BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. Namun harus dibarengi dengan pengawasan yang ketat.

Liputan6.com, Cilegon - Komunitas mobil dari Great Corolla Club (GCC) Indonesia mendukung pemerintah untuk mengatur pembelian BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. Namun harus dibarengi dengan pengawasan yang ketat.

Saat ini, harga solar subsidi Rp5.100 per liter, sedangkan pertalite Rp7.650 per liternya. Pengawasan yang ketat diperlukan, agar subsidi tepat sasaran ke masyarakat yang membutuhkan.

"Saran GCC intinya pengawasan biar tepat sasaran," kata Wakil Ketua GCC Indonesia, Pupung, melalui pesan elektroniknya, Jumat (03/06/2022).

Pemilik Great Corolla warna silver ini menerangkan, jika ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi, maka yang paling penting adalah pengawasan dan aturan pemilik kendaraan yang layak membeli bahan bakar bersubsidi harus diperketat. Sehingga akan benar-benar tepat sasaran.

Alasannya, petugas SPBU belum tentu mengetahui latar belakang atau kemampuan ekonomi konsumennya. Karena tidak semua pemilik mobil memiliki tingkat ekonomi yang tinggi, terlihat dari banyaknya pemilik kendaraan yang beralih dari pertamax ke pertalite, sejak dinaikannya harga pertamax.

"Sedangkan kita tidak tahu latar belakang yang bawa mobil apakah dia penghasilannya menengah ke atas atau bukan," terangnya.

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

BBM Subsidi Jangan Dinikmati Orang Kaya

Di sisi lain, klub mobil Great Corolla mendukung pemerintah untuk mengatur distribusi dan pembelian BBM bersubsidi agar meringankan beban keuangan negara.

Mobil yang eksis di tahun 1990-an itu akan memilih membeli BBM jenis pertalite. Selain harga yang ekonomis, juga munculnya opsi hanya mobil di tahun 2012 ke atas yang dilarang membeli pertalite dan solar subsidi.

"Saya sih setuju saja, asalkan itu tepat sasaran. Jangan nanti orang mampu beli mobil mewah tapi bahan bakar pakai yang bersubsidi, tinggal bentuk pengawasan seperti apa. Kalau Greco layak pakai pertalite, karena kemampuan emang itu yang kebeli," jelasnya.