Sukses

Butuh Rp63 Miliar untuk Bangunan Instalasi Khusus ODGJ di RSUD Panglima Sebaya

RSUD Panglima Sebaya Kabupaten Paser belum memiliki ruang perawatan khusus ODGJ, untuk itu seluruh ODGJ harus dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Kota Samarinda.

Liputan6.com, Paser - Untuk pengecekan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Paser harus dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Kota Samarinda.

Diketahui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Kabupaten Paser belum memiliki ruang perawatan khusus ODGJ. Diinformasikan berdasarkan data 2021 lalu tercatat 300 orang mengalami sakit gangguan jiwa di wilayah selatan Kaltim ini.

“Penanganan secara intensif atau khusus pasien ODGJ hingga kini belum ada di Paser, mesti dirujuk ke Samarinda,” kata Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr Kamal Anshari, Minggu (5/6/2022).

Lanjut Kamal, direncanakan di RSUD Panglima Sebaya bakal dibangun 10 ruang perawatan pasien ODGJ. Lokasinya di area belakang rumah sakit. Dipilihnya tempat itu karena lahan yang tersedia cukup luas. Dari 12 hektare lahan milik RSUD Panglima Sebaya, baru 5 hektare yang dimanfaatkan.

Bangunannya nanti benar-benar terpisah dengan gedung yang berdiri saat ini. Salah satunya pagar akan dibuat cukup tinggi. Dijelaskan Kamal, hal itu untuk mempercepat kesembuhan pasien, karena bakal lebih tenang jika dibiarkan sendiri, tentu dengan tetap dilakukan pengecekan.

Di samping itu, pasien memiliki kecenderungan untuk merusak benda apapun atau menyakiti diri sendiri jika sakitnya sudah parah.

“Ruang perawatan mesti di buat minimalis. Ada kecenderungan pasien sering merusak dan menyakiti diri sendiri. Direncanakan 10 ruang perawatan bakal dibangun,” tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Butuh Anggaran Puluhan Milar

Anggaran yang diperlukan untuk pembangunan senilai Rp63 miliar bersumber dari APBD Provinsi Kaltim. Dana itu bakal digunakan untuk membangun tiga gedung.

Di antaranya intermediate care IGD, manajemen dan gedung perawatan jiwa, serta tempat penyediaan alat-alat kesehatan.

“Saat ini masih proses perencanaan,” ungkapnya.

Di RSUD Panglima Sebaya telah memiliki perawat terlatih atau khusus penanganan pasien ODGJ. Namun belum adanya ruang pelayanan sehingga dialihkan pada pekerjaan lain.

Dirinya menyebut akhir 2022 ini bakal terdapat satu dokter ASN spesialis kejiwaan lulus kuliah yang dibiayai oleh daerah lulus kuliah.

“Akhir tahun ini ada satu dokter spesialis kejiwaan lulus, dan tahun berikutnya satu lagi. Jadi SDM kita juga sudah disiapkan,” tandas dia.