Liputan6.com, Pekanbaru - Jasad bocah berusia 9 tahun inisial F sudah dikuburkan oleh petugas meskipun belum semua organ tubuhnya ditemukan. Anak dari pria inisial A ini merupakan korban mutilasi pada Senin siang, 15 Juni 2022.
Pelaku pembunuhan merupakan ayahnya sendiri. Sang ayah diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Tampan, Pekanbaru, untuk observasi kejiwaan.
Advertisement
Baca Juga
Kapolsek Tembilahan Hulu Inspektur Satu Ricky Marzuki menjelaskan, pelaku tinggal di rumah semi permanen milik keluarga. Rumah itu tak lebih dari 3x5 meter tanpa ada sekat.
"Atapnya bocor, tidak ada meja, tidak ada kasur, hanya beberapa lembar tikar, itu milik tante pelaku," kata Ricky, Rabu siang, 15 Juni 2022.
Ricky menceritakan, pelaku sudah lama berpisah dengan istrinya. Korban F merupakan anak dari hasil pernikahan kedua dan sudah dirawat sejak kecil.
"Pelaku ini dua kali nikah, dari istri pertama ada anak juga, laki-laki, namanya Y," jelas Ricky.
Awalnya, Y tinggal bersama pelaku dan korban F di rumah tersebut. Belakangan, Y kabur dari rumah itu karena tidak tahan sering dipukul oleh pelaku.
Ricky menjelaskan, Y kabur pada tengah malam. Saat itu, Y berniat membawa korban kabur karena tak ingin menjadi sasaran amarah ayahnya.
"Namun saat itu korban tidur, dia takut nanti pelaku bangun, jadi korban ditinggal," kata Ricky.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pernah Mengamuk
Y sendiri menghadiri proses pemakaman adiknya. Tidak ada yang tahu bagaimana dalamnya rasa penyesalan pada diri Y karena kejadian ini.
"Harusnya saya yang kena cincang ini," ujar Ricky menirukan perkataan Y.
Ricky menuturkan, warga sekitar menyebut sudah lama pelaku mengalami gangguan jiwa. Tapi entah kenapa keluarga masih membiarkan korban tinggal bersama pelaku.
Pengakuan warga sekitar, pelaku beberapa kali mengamuk tapi tak sampai membuat kekacauan. Selama ini, pelaku bekerja mencari udang di sungai dan menjual ke warung depan rumah.
"Ada juga dia tanam kacang panjang, dijual ke warung juga," kata Ricky.
Atas kejadian ini, Ricky mengimbau masyarakat agar melaporkan jika ada warga yang mengalami gangguan jiwa. Dia berharap jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi.
"Orang dengan gangguan jiwa ini kan ada petugas yang menangani, laporkan, jangan sampai kita kecolongan lagi, saya minta tolong," jelas Ricky.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement