Sukses

Tolong, Garut Defisit Ribuan Labu Darah per Bulan

Kehadiran peralatan canggih dalam mendeteksi kualitas darah yang sehat dan berkualitas dari pendonor, mutlak dibutuhkan pasien untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.

Liputan6.com, Garut - Palang Merah Indonesia (PMI) Garut, Jawa Barat, mulai menerapkan peralatan canggih bagi pendonor untuk mendeteksi kualitas darah yang diberikan mereka.

“Jadi kalau misalkan kita mendonorkan darah itu langsung terdeteksi,” ujar Ketua PMI Garut Helmi Budiman, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kehadiran peralatan canggih dalam mendeteksi kualitas darah yang sehat dan berkualitas dari pendonor, mutlak dibutuhkan pasien untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.

“Ini bisa mendeteksi penyakit-penyakit yang berbahaya termasuk penyakit HIV, termasuk penyakit Hepatitis akan terdeteksi dan penyakit menular,” kata dia.

Saat ini kebutuhan darah masyarakat Kabupaten Garut berada di angka 1.500 - 2.000 labu darah per bulan. Namun pasokan dari kegiatan donor darah masih terbilang rendah.

“Selama pandemi kemarin kita memang banyak kendala tidak boleh kumpul-kumpul, sedangkan donor darah itu harus banyak orang,” kata dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Manfaat Donor Darah Rutin

Turunnya status pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masyarakat Garut di level 1, diharapkan membuat warga aktif kembali berdonor darah.

“Alhamdulilah animo masyarakat untuk mendonorkan darah sangat tinggi, terbukti dengan banyaknya kunjungan ke markas PMI,” kata dia.

Hal senada disampaikan Ketua Harian PMI Garut, Ade Koswara. Menurutnya, kegiatan donor darah secara rutin memberikan efek positif bagi kesehatan.

“Intinya donor darah itu sehat, (karena) darah kita selalu berganti, setiap 3 bulan sekali mari kita berdonor, untuk menjaga kesehatan tubuh kita,” kata Ade.