Sukses

Viral Video Pelecehan Seksual di Kereta Argo Lawu, KAI Minta Maaf dan Ingin Pelaku Dihukum

Video diduga pelecehan seksual yang terjadi di kereta Argo Lawu jurusan Solo - Jakarta beredar di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Video diduga pelecehan seksual yang terjadi di kereta Argo Lawu jurusan Solo - Jakarta beredar di media sosial. Video itu pertama kali diunggah akun Twitter @Selasarabu yang diduga kuat adalah korbannya. Hingga Senin (20/6/2022) pukul 17.00 WIB, unggahan video tersebut telah ditonton lebih dari 1,7 juta orang, dikomentari 3 ribu lebih orang, dan diretweet 15 ribu kali. 

Dalam video itu terlihat, pelaku duduk bersebelahan dengan korban. Terlihat tangan pelaku dengan perlahan-lahan mencoba menyentuh bagian tubuh korban. 

"Itu dia berulang kali kyk begitu, ku videoin juga. Sudah ku tegur tapi masih ttp dilakukan. Tapi aku sudah pindah kursi ya, Alhamdulillah sudah aman. Thanks to Bapak Kondektur Argo Lawu Mr Wisnu Dwi P. Rasa campur aduk eh, panik, panas dingin, takut, gabisa gerak," tulis akun @Selasarabu dalam unggahan tersebut. 

Korban pelecehan juga menyebut telah mengetahui identitas pelaku pelecehan tersebut. "Inisial namanya MTD, aku ngga berani kalau langsung spill nama lengkapnya, takut berbaik ke aku. Pastinya ini orang namanya agak beda, unik," tulisnya lagi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Respons KAI

Menanggapi beredarnya video pelanggan Kereta Api yang diduga melakukan pelecehan, VP PR KAI Joni Martinus saat dihubungi Liputan6.com, Senin (20/6/2022) mengatakan, pihaknya sangat mengecam perilaku menyimpang di kereta api. 

"Kejadian ini berlangsung di KA Argo Lawu relasi Solo Balapan – Gambir pada Minggu, 19 Juni 2022," katanya.

Saat ini KAI sedang berkordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk menentukan langkah hukum yang akan diambil guna mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari.

Joni juga menyampaikan permohonan maaf kepada korban atas ketidaknyamanan yang dirasakan. Setelah mendapatkan laporan dari korban, kondektur yang bertugas langsung bergerak cepat

"Kondektur memindahkan tempat korban dengan mencarikan tempat duduk yang kosong lainnya dan memberi teguran kepada pelaku," katanya.

KAI berharap, hal ini tidak terjadi kembali di kemudian hari dan menjadi pembelajaran bersama bagi seluruh pihak untuk terus membangun kesadaran atas pentingnya mengedepankan etika kesantunan dalam menggunakan transportasi publik.

"Kami sangat menyesalkan dan menaruh perhatian sangat serius terhadap kejadian tersebut. KAI berkomitmen untuk selalu memberikan perlindungan kepada para pelanggan untuk memberikan rasa aman dan nyaman selama dalam perjalanan," tegas Joni.

Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, KAI juga rutin melakukan sosialisasi Anti Pelecehan Seksual di stasiun dan selama dalam perjalanan. KAI mengajak pelanggan agar tetap waspada dan terus mendorong pelanggan agar jangan takut melapor kepada petugas jika terjadi tindakan pelecehan seksual atau kekerasan terhadap wanita saat menggunakan transportasi kereta api. 

Â