Sukses

Bobotoh Desak Panpel Minta Maaf Buntut Insiden Maut di GBLA

Bobotoh meminta agar panpel pertandingan turnamen Piala Presiden 2022 meminta maaf dan mengakui kesalahan serta kelalaiannya atas insiden tewasnya dua Bobotoh pada laga Persib vs Persebaya, Jumat pekan lalu.

Liputan6.com, Bandung - Ratusan Bobotoh atau pendukung setia Persib Bandung menggelar aksi damai untuk menghormati almarhum Ahmad Solihin dan Sopiana Yusuf di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (21/6/2022).

Dalam aksi unjuk rasa itu, Bobotoh meminta agar panitia penyelenggara (panpel) pertandingan turnamen Piala Presiden 2022 meminta maaf dan mengakui kesalahan serta kelalaiannya atas insiden tewasnya dua Bobotoh pada laga Persib vs Persebaya, Jumat pekan lalu.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Bobotoh tiba di Graha Persib sekitar pukul 14.45 WIB. Mereka terlihat membawa berbagai spanduk bertulisan evaluasi panpel. Adapun aksi massa dimulai dengan long march dari GOR Saparua menuju Graha Persib.

Setiba di kantor manajemen Persib, mereka berorasi meminta pertanggungjawaban panpel atas insiden di Stadion GBLA.

Menurut salah seorang perwakilan Bobotoh, Yusuf Kahfi, pihaknya meminta agar ada pembenahan dari kepanitiaan pertandingan yang dikelola manajemen Persib. Menurutnya, selama ini persoalan ada di manajemen terkait penyelenggara pertandingan.

"Kita tidak akan mengganggu tim kondisi tim Persib, sekali lagi yang kita ingin ada pembenahan adalah panpel. Teknis kejadian kemarin itu harus dibenahi," ujarnya.

Yusuf menuturkan, persoalan krusial dari insiden tewasnya Bobotoh kemarin karena banyaknya penonton yang tidak memiliki tiket justru bisa masuk ke dalam stadion. Sedangkan, mereka yang sudah punya tiket malah tertahan di luar Stadion GBLA.

Oleh karena itu, mereka menyatakan empat poin tuntutan dalam aksi ini.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Empat Poin Tuntutan

Adapun keempat poin tersebut, antara lain sebagai berikut:

Pertama, menuntut panpel pertandingan untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan serta kelalaiannya.

Kedua, evaluasi besar-besaran dalam tubuh panpel Persib.

Ketiga, panpel harus mengimplementasikan pasal 54 ayat 4 dan 5 UU Keolahragaan Nomor 11 tahun 2022 untuk memenuhi hak sebagai suporter yang sudah mengikuti prosedur (membeli tiket).

Keempat, Bobotoh menegaskan tidak ada negosiasi terkait tiga tuntutan yang disuarakan sebelumnya.

3 dari 3 halaman

Siap Mundur

Sementara itu, General Coordinator Panpel Pertandingan Persib Bandung Budi Bram Rachman menanggapi atensi dari para Bobotoh. Terhadap insiden tewasnya dua suporter Persib di GBLA, pihaknya menyampaikan belasungkawa.

"Saya, atas nama pribadi menyampaikan belasungkawa yang paling dalam atas terjadinya dua korban dalam pertandingan Persib vs Persebaya. Terus terang ini di luar kendali saya dan saya yakin ini adalah musibah, tidak ada yang ingin kejadian ini terjadi termasuk saya," kata Bram.

Bram mengaku selaku penanggung jawab pertandingan Persib meminta maaf atas ketidaknyamanan penyelenggaraan pertandingan. Selanjutnya, pihaknya akan mengevaluasi sistem di kepanitiaan pertandingan.

"Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf kepada Bobotoh, keluarga korban dan masyarakat seluruh sepak bola Indonesia. Saya siap mundur, siap dievaluasi tapi saya minta menyelesaikan sampai pertandingan hari ini," ujarnya.