Liputan6.com, Palembang - Teknik latte art memang menjadi andalan bagi para barista, untuk membuat konsumennya jatuh cinta dengan racikan kopi yang disajikan. Ada banyak pola pattern yang dibuat oleh para barista. Seperti bunga tulip, angsa, wajah panda, skuter, banteng dan lainnya.
Di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) sendiri, para barista yang ahli dalam teknik latte art, sudah meramaikan kafe-kafe kopi. Mulai dari kedai kopi sederhana hingga modern.
Para barista di Palembang pun ditantang untuk unjuk kemampuan, dalam lomba Barista LatteArt yang digelar PDI Perjuangan (PDIP) Sumsel, dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno di bulan Juni 2022.
Advertisement
Baca Juga
Kompetisi yang digelar di Kafe Kopi Darat Puncak di Palembang Sumsel tersebut, cukup ramai diikuti oleh para barista yang berasal dari kafe-kafe kopi ternama. Ada sebanyak 32 orang barista, yang ingin menguji skill-nya di depan para juri.
Di antara puluhan peserta, ada dua barista perempuan yang turut meramaikan kompetisi tersebut. Dia adalah Valen dari Luthier Coffee dan Mey dari Fow Coffee. Mereka tak gentar menghadapi lawan para barista pria, dalam kompetisi yang digelar hari Jumat (24/6/2022).
Perbedaan gender memang tak bisa menjadi hambatan, dalam persaingan kemampuan meracik kopi. Ini terbukti dari hasil penjurian saat babak penyisihan, semifinal dan final Barista LatteArt.
Valen dan pesaingnya, Agung, barista dari Pandhead Coffee, Resto, Bar and Live Music berkompetisi untuk mendapatkan Juara 1 Barista LatteArt. Persaingan semakin sengit saat putaran kedua, mereka sama-sama mendapatkan poin imbang.
Hingga akhirnya, Valen berhasil mengalahkan Agung, dengan mengumpulkan 3 poin dari ketiga juri Barista LatteArt. Di akhir kompetisi, Varen menyabet Juara 1 Barista LatteArt PDIP Sumsel. Barista Mey juga tak kalah saing. Dia menduduki posisi Juara Harapan 2 di kompetisi tersebut.
Untuk Juara 2 diduduki Agung, barista dari Panhead Caffee, Resto, Bar and Live Music dan Juara 3 ditempat oleh Dwi, barista dari Luthier Coffee, serta Juara Harapan 1 yakni Aan, dari Loquitor Place.
“Dari dulu ingin belajar jadi barista, akhirnya bisa terwujud satu tahun terakhir. Bersyukur, bisa menjadi Juara 1 Barista LatteArt PDIP Sumsel,” ujar Valen kepada Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Emansipasi Wanita
Diungkapkan Bendahara Panitia Bulan Bung Karno, Yudha Rinaldi, lomba Barista LatteArt mempunyai tujuan untuk mengembangkan potensi barista di Sumsel, terutama dari kalangan generasi muda.
“Kita ingin merangkul generasi muda untuk bisa menunjukkan talentanya, khususnya di bidang latte art. Sebenarnya banyak yang tertarik ikut dalam kompetisi ini, namun karena waktu dan lokasi yang terbatas, kita batasi hingga 32 orang peserta,” ucapnya.
Kompetisi Barista LatteArt sendiri, sebenarnya sudah digelar di tahun lalu, dalam peringatan Bulan Bung Karno di tahun 2021 lalu. Karena antusias peserta yang tinggi, sehingga lomba ini kembali digelar.
Acara tersebut juga selaras dengan event PDIP pusat, yang menggelar Festival Kopi Nusantara di Istora Senayan Jakarta, yang turut mendapat antusias tinggi dari warga Jakarta dan sekitarnya.
“Pemilihan pemenang dilakukan juri prosesional secara terbuka. Kita tidak ada intervensi sama sekali. Tapi bisa dilihat, antara pria dan wanita juga bisa bersaing sehat. Itu juga yang selaras dengan keinginan Ibu Megawati Soekarno Putri, untuk mendorong emansipasi wanita di bidang apapun,” ujarnya.
Advertisement
Edukasi Bung Karno
Dalam peringatan Bulan Bung Karno, tak hanya kompetisi Barista LatteArt saja yang digelar oleh PDIP Sumsel. Ada juga Lomba Pidato, Essay, Meme, Melukis, Mewarnai, Senam Cinta Tanah Air (Sicita) dan lainnya.
Bahkan ada ribuan peserta yang ikut dan masuk penjaringan oleh para juri, yang berasal dari kalangan akademisi, politisi hingga juri yang ahli di bidangnya.
Para pemenang di tiap lomba, akan diumumkan di puncak acara, yakni pada hari Minggu (26/6/2022) di halaman DPRD Sumsel. Di sana juga akan ada bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal.
“Peringatan Bulan Bung Karno ini juga, kita ingin mengedukasi masyarakat Sumsel tentang sosok Bapak Bangsa Bung Karno. Seperti nilai-nilai nasionalismenya hingga semangat perjuangannya yang terus terasa hingga saat ini,” ucapnya.