Sukses

Anggota DPRD Sumsel Kaget, Ada Anak Usia 13 Tahun yang Belum Khitan

Sunatan massal yang dilaksanakan PDIP Sumsel dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno di Kabupaten OKU Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Bagi umat muslim, khitan atau sunat diwajibkan bagi anak laki-laki, untuk pembersihan diri sebelum beranjak dewasa. Hal tersebut juga menjadi salah satu ibadah wajib bagi umat muslim.

Namun ada beberapa kendala yang dihadapi para orang tua, sehingga terkendala dalam melakukan khitan ke anak laki-lakinya. Salah satunya karena masalah ekonomi yang rendah.

Hal itu terungkap setelah Tina Melinda, anggota DPRD Sumsel Komisi 3 Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Sumatera Selatan (Sumsel) berkunjung ke Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel, pada hari Jumat (24/6/2022) lalu.

Dalam acara sunatan massal yang digelar PDIP Sumsel, Tina turut hadir dalam aksi sosial yang menjadi rangkaian acara peringatan Bulan Bung Karno, di Kabupaten OKU Sumsel.

Dari puluhan orang anak-anak yang mendaftarkan diri di sunatan massal, ada satu orang peserta yang sudah berusia sekitar 13 tahun.

Sunatan massal tersebut digelar di Klinik Siti Rahma PKBI cabang OKU Sumsel, di Kelurahan Sekar Jaya Kecamatan Baturaja Timur.

Puluhan pasien sunatan massal didampingi keluarganya, sudah menanti mendapatkan pelayanan kesehatan gratis tersebut di Klinik Siti Rahma PKBI cabang OKU Sumsel.

Peserta tersebut merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten OKU Sumsel. Karena biasanya, para peserta sunatan massal merupakan anak-anak yang berusia 4-10 tahunan.

Tina menanyakan ke orang tua pelajar tersebut, kenapa baru sekarang anaknya disunat. Ternyata alasannya membuat Tina kaget.

“Ibu anak itu bilang, kalau dia dan suaminya tak mampu bayar biaya khitan di fasilitas kesehatan (faskes). Karena itu, anaknya sampai usia belasan tahun belum dikhitan,” ucapnya kepada Liputan6.com, Minggu (26/6/2022).

Saat mendengar ada sunatan massal gratis di Kabupaten OKU Sumsel, ibu tersebut langsung mendaftarkan anaknya untuk dikhitan, agar tidak mengeluarkan biaya sedikit pun.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sunatan Massal

Diakuinya, ada sebanyak 50 orang anak dari keluarga tak mampu, yang ikut sunatan massal dan sangat antusias mendapatkan pelayanan kesehatan gratis tersebut.

“Saya sangat tersentuh dengan antusias mereka, yang menyambut baik kegiatan sosial ini. Apalagi banyak dari mereka yang sudah lama menanti-nantikan sunatan gratis,” katanya.

Untuk menyukseskan sunatan massal tersebut, PDIP Sumsel menggandeng beberapa orang dokter spesial untuk sunatan massal. Di antaranya Teti Hendrayani, Dwi Fenti Atri dan Atia Julika.

Para pasien sunatan massal juga mendapatkan sovenir, yang diberikan langsung oleh Tima Melinda. Yaitu berisi susu, kain dan uang tunai.

“Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Ini merupakan tahun ke 17 acara ini. Tugas kader PDIP Sumsel memang harus turun ke bawah, melihat dan menyentuh langsung konstituennya,” ungkapnya.