Liputan6.com, Paser - Guna meningkatkan kreativitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)Â dilakukan akselerasi pembinaan kemandirian. Seperti yang dilakukan di Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur.
WBP dilatih membuat karya seni pirografi, yakni perpaduan menggambar dengan pena terbakar menjadi teknik utama dalam pembuatan karya seni tersebut. Diinformasikan, pena gambar diganti dengan solder listrik yang ujungnya terbakar.
Terlihat WBP begitu semangat dan penuh kehati-hatian dalam membuat karya seni yang satu ini. Kepala Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, Doni Handriansyah mengatakan pirografi merupakan seni dekorasi dari kayu atau media lain dengan cara membuat gambar dari hasil pembakaran.
Advertisement
"Lamanya pembuatan pirografi tergantung tingkat kerumitan dari objek yang akan digambar. Ada yang memerlukan waktu seharian hingga sepekan," kata Doni Handriansyah, Jumat (1/7/2022).
Adanya potensi dari WBP yang dapat dimaksimalkan, pihak Rutan bergerak cepat memfasilitasi pembinaan kemandirian pada seni pirografi. Dia mengatakan, saat ini tengah berkembang pesat di Benua Eropa, khususnya Rumania dan Hungaria.
"Kami berkomitmen untuk memberikan pembinaan kemandirian secara maksimal kepada WBP. Sehingga mereka punya bekal (keahlian) yang cukup untuk dibawa saat bebas nanti," tuturnya.
Lanjut mantan Karutan Kelas IIB Bantul dan Ketua Tim Pembangunan Zona Integritas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Salemba itu, ia tak sepakat sekaligus menepis stigma bahwa warga binaan adalah orang tidak memiliki masa depan.
Bekal Saat Bebas
Doni menegaskan, warga binaan juga merupakan SDM yang potensial dan memiliki kreativitas, salah satunya mahir menciptakan karya seni pirografi. Semuanya dapat berubah menjadi lebih baik karena adanya kemauan.
"Kami akan selalu berjuang agar warga binaan di Rutan Tanah Grogot saat bebas tidak hanya berbudi pekerti, melainkan juga memiliki bekal yang siap untuk berwirausaha, ketika mereka sukses membangun usahanya nanti saya ikut bangga," aku Karutan.
Adapun seni pirografi dari WBP yang telah dibuat di antaranya kepala daerah, seperti Bupati dan Wakil Bupati Paser. Bahkan, dari kepiawaian itu, mereka mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf. Bahkan, dari penuturan Masitah, dituturkan Doni akan dipajang di ruang kerjanya.
Selain meningkatkan kreativitas, di sisi lain tentunya bernilai ekonomi. Bahkan turut serta membantu pemasukan negara. Pasalnya selain premi untuk WBP, juga sebagian hasil penjualan masuk dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Harga yang dibandrol untuk satu karya pirografi cukup fantastis, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hal ini sangat berguna bagi kelanjutan warga binaan sendiri saat bebas nanti," ucap Doni.
Perasaan gembira pun mencuat dari WBP Rutan Tanah Grogot, Awang misalnya, WBP yang terampil dalam kreativitas seni satu ini merasa bahagia. Karena dapat difasilitasi keterampilan yang berguna baginya selama berada dari Rutan Tanah Grogot.
"Alhamdulillah saya sangat senang sekali, bapak petugas di Rutan dengan sabar membimbing saya dan teman teman. Mulai salat, mengaji hingga belajar usaha," tandas Awang.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement