Liputan6.com, Samarinda - Aksi tindak pidana gendam terjadi di wilayah Kota Samarinda. Pelakunya tiga orang perantau asal Jember, Jawa Timur. Selama di Kota Tepian, pelaku berhasil memperdayai 7 orang korbannya yang rata-rata lanjut usia (lansia).
Namun, aksi ketiga pelaku berinisial SY, SS dan MS ini berakhir di Jeruji besi Polresta Samarinda. Pelaku diringkus usai aparat kepolisian menerima sejumlah laporan dari korbannya, dan melakukan penyelidikan hingga ketiga pelaku berhasil diringkus.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengungkapkan ketiga pelaku baru empat hari berada di Samarinda dan langsung melakukan aksi pencurian disertai pemberatan.
Advertisement
"Tiga pelaku ini terlibat kasus pencurian disertai pemberatan dengan modus memengaruhi korban atau serupa gendam," beber Ary, pada Senin (4/7/2022).
Dalam melakukan aksinya, ketiga pelaku berhasil memperdaya korban dengan modus sebagai petugas bantuan sosial (Bansos). Dengan bermodalkan mobil sewaan, pelaku sukses memperdayai para korbannya.
"Ketiga pelaku ini memiliki peran masing-masing, ada yang sebagai sopir mobil, satunya mengaku petugas bansos dan menawarkan paket bansos, sementara yang lainnya berperan mengambil barang berharga milik korban," terang orang nomor satu di Polresta Samarinda ini.
Dalam melakukan aksinya, pelaku terlebih dulu keliling menggunakan mobil sewaan untuk mencari target.
"Begitu ketemu (calon korban) mereka langsung menawarkan hadiah berupa bansos, dan korbannya diajak naik ke dalam mobil. Rata-rata korbannya adalah orang-orang yang sudah berumur (lansia)," terangnya.
Usai berhasil membujuk korbannya dan masuk ke dalam mobil, sambung perwira berpangkat tiga melati di pundak ini, para pelaku kemudian mencecar pertanyaan-pertanyaan untuk mengalihkan perhatian korban.
"Jadi saat ditanya-tanya di dalam mobil. Para korban rata-rata tidak lagi sadar, kalau barang berharga mereka sudah berpindah tangan. Setelah mengambil barang-barang berharga, korban langsung diturunkan di pinggir jalan," ungkapnya.
Meski aksinya sempat berjalan mulus, namun ketiga pelaku gendam itu pun akhirnya berhasil diungkap pihak kepolisian.
"Ketiga pelaku kami amankan di sebuah penginapan tempat mereka tinggal di kawasan Pasar Pagi," sebut Ary.
Usai diringkus aparat kepolisian, ketiga pelaku saat diinterogasi mengaku dalam waktu 4 hari beroperasi berhasil menggasak uang tunai para korbannya dengan total Rp 3.905.000, 1 cincin dan 3 unit ponsel.
Mengaku Baru Pertama Kali ke Samarinda
Di tempat yang sama, pelaku berinisial SS mengaku bahwa saat beraksi dirinya bersama dua rekannya lebih dulu berpatroli mencari para calon korban. Setelah bertemu salah satu calon korban, pelaku langsung mendekat dan melontarkan beberapa pertanyaan dengan tujuan agar korbannya mau ikut masuk ke dalam mobil.
"Saya tanya, pernah dapat bantuan (bansos) engga? Kalau belum bapak (korban) ikut saya biar kami bantu prosesnya. Setelah masuk (ke dalam mobil) itu kita tanya-tanyain bergantian. Ngalihkan perhatiannya, terus tangan masuk (ke saku korban mengambil barang berharga)," aku SS.
Ditanya lebih jauh, apakah SS atau rekannya yang lain menggunakan ilmu gendam. Dirinya pun membantah hal tersebut.
"Engga ada Pak, enggak tahu juga kenapa bisa cepat percaya. Kita ngajak ngomong saja. Jadi korban itu enggak perhatikan lagi barangnya," kilahnya.
Pelaku lainnya, MS mengaku baru pertama kali ke Samarinda. Dirinya menyebut nekat merantau dengan harapan mendapat pekerjaan sebagai seorang sopir mobil.
"Baru kali ini ke Samarinda. Itu diajak teman Pak. Berharapnya dapat kerja sebagai sopir, sekalinya di sini sepi. Jadi bingung, mau balik (mudik) enggak ada ongkos," kilah MS.
Usai ketiga pelaku diamankan beserta barang buktinya, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Karena disinyalir pelaku juga beraksi di sejumlah lokasi lainnya di wilayah Kalimantan Timur.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement