Sukses

Bangkai Kapal Hasil Tangkapan Diduga Jadi Penyebab Kerusakan Terumbu Karang Pangandaran

Kerusakan terumbu karang di kawasan pantai Pangandaran disebabkan beberapa faktor, selain abrasi yang terjadi hampir setiap tahun, hadirnya bangkai kapal FV Viking, menjadi faktor lain kerusakan terumbu karang di sana.

Liputan6.com, Garut - Ongokan bangkai kapal illegal fishing laut hasil tangkapan era Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, diduga menjadi salah satu penyebab kerusakan terumbu karang di kawasan pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat.

"Kapal ukuran besar ini, menghambat pertumbuhan terumbu karang," ujar Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangandaran Uking Iskandar.

Menurutnya, kerusakan terumbu karang di kawasan pantai Pangandaran disebabkan beberapa faktor, selain abrasi yang terjadi hampir setiap tahun, hadirnya bangkai kapal FV Viking, menjadi faktor lain kerusakan terumbu karang di sana.

"Ya ini kan urusan pemerintah pusat, jadi kami berkoordinasi dengan pemerintah pusat," kata dia.

Beberapa kali lembaganya telah mengusulkan pemindahan bangkai kapal ini kepada pemerintah, tetapi hingga kini belum ada tanggapan berarti.

"Itu bukan masalah kita, itu masalah urusan kementerian, Ibu Susi dari kementerian waktu itu sama Siti Nurbaya dari Menteri Kehutanan," kata dia.

Saat ini, tingkat kerusakan terumbu karang di Pantai Pangandaran sudah mencapai 70 persen, dengan hanya lima persen saja terumbu karang dalam kondisi sangat bagus.

"Kita lihat sepanjang pantai timur terumbu karang itu terkena abrasi, jadi semua perahu yang dulunya di atas, sekarang di bawah semua," kata dia.

Uking berharap upaya konservasi dan perbaikan kerusakan terumbu karang di Pantai Pangandaran bisa segera dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan ekosistem laut di sana.

"Kita paling hanya membuat laporan keadaan yang sebenarnya, terumbu karang sudah mulai pada rusak, bagaimana saat ini belum ada titik terang," kata dia.

Selain itu, para wisatawan yang datang lebih bijak dalam menjaga kelestarian alam pantai Pangandaran.

"Kami juga berharap, warga serta wisatawan yang datang ke Pangandaran, bersama-sama menjaga kelestarian alam," dia mengatakan.

 

2 dari 2 halaman

Transplantasi Terumbu Karang

Sebelumnya, puluhan mahasiswa Universitas Galuh dan Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, yang tergabung dalam Generasi Baru Bank Indonesia (Genbi) melakukan transplantasi terumbu karang.

Upaya generasi muda para penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) itu, diharapkan mampu trigger atau motivasi bagi pihak lain untuk melakukan hal serupa menjaga kelestarian terumbu karang pantai Pangandaran.

"Kegiatan kami tidak hanya saat ini saja, tapi berkelanjutan," ujar Ketua Genbi Peduli Lingkungan Iman Budiman.

Deputi Kepala BI Tasikmalaya Nurtjipto menyatakan kerusakan terumbu karang di wilayah Pangandaran sudah mengkhawatirkan, untuk itu lembaganya terus memfasilitasi upaya konservasi.

"30 persen terumbu karang di dunia ada di Indonesia, dan hanya 36 persen yang bagus, sementara hanya 5 persen yang sangat bagus," kata dia.

Berdasarkan informasi yang ia peroleh, luasan kawasan terumbu karang di Pantai Pangandaran medio 1970-an silam mencapai 1.500 meter kali 50, namun kini hanya tinggal 150 meter kali 50 di sisi barat dan di sisi timur Pangandaran.

"Semoga dari tindakan adik-adik ini ada relasi dari masyarakat untuk melakukan hal serupa agar membawa manfaat," kata dia.

Dalam kegiatan transplantasi terumbu karang kali ini, BI Tasikmalaya menebar sedikitnya 100 modul terumbu karang di kawasan Pantai Pangandaran.

"Semoga kami lakukan ini diharapkan mampu kembali meningkatkan kelestarian terumbu karang yang ada," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini: