Liputan6.com, Gorontalo - Penetapan hari raya Iduladha masih menjadi perdebatan. Salah satunya di Provinsi Gorontalo.
Sebagian dari mereka sudah ada yang melaksanakan shalat Idul Adha Sabtu (09/07/2022).
Mereka menganggap ketetapan hari raya Idul Adha yang pemerintah pusat kurang tepat. Namun menurut mereka perbedaan ini merupakan hal yang biasa.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sudah melaksanakan salat Iduladha hari ini, namun kami tidak mempersoalkan," kata Kasman salah satu jemaah usai melaksanakan salat.
Tokoh agama di Gorontalo, Abdul Demolawa mengaku, jika dirinya mampu melihat Iduladha itu dari kondisi alam. Jika kondisi alam di waktu pagi terasa begitu hening dan dingin maka, sudah pasti hari itu adalah hari raya Iduladha.
"Kala saya melihat kondisi alam pagi tadi saat saya bangun, tadi udaranya cukup sejuk, hening dan mataharinya tidak begitu panas," tutur Abdul.
"Kalau saya memprediksi, Salat Idul Adha sudah harus dilaksanakan pagi tadi," ucap dia.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pemerintah Tanggung Jawab di Akhirat
Menurut Abdul, kondisi alam ini mampu memperlihatkan yang sesungguhnya. Meskipun saat ini, penetapan hal seperti itu sudah lebih canggih dan modern, namun tidak melupakan kearifan lokal.
"Alam itu bisa menggambarkan sesuatu, kenapa demikian, karena pagi itu malaikat turun sehingga kondisi alam pun turut menggambarkan kehadiran mereka," ucap dia.
"Itulah mengapa, jika saat ini sudah banyak masyarakat Gorontalo yang melaksanakan shalat idul adha. Saya yakin sekali kondisi alam besok sudah tidak seperti ini," ungkapnya.
Meski begitu, Abdul sendiri mengaku tetap mengikuti arahan dan waktu yang ditetapkan pemerintah. Sementara persoalan penetapan Iduladha tidak perlu diperdebatkan.
"Tidak perlu diperdebatkan, meskipun saya tau, saya saja ikut pemerintah. Kalau memang salah, maka pemerintah yang akan bertanggung jawab di akhirat nanti," kata dia.
Advertisement