Sukses

Luncurkan BELA, Upaya Go Digital Marketplace di Kutai Kartanegara

Upaya memperluas jaringan penjualan produk lokal di Kabupaten Kutai Kartanegara dilakukan dengan meluncurkan BELA.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Sebanyak 53 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kutai Kartanegara (Kukar) resmi terdaftar di Go Digital Marketplace  Mbizmarket. Mereka terdaftar sebagai mitra toko daring atau e-Katalog Lokal.

Produk Go Digital ini baru diluncurkan Bupati Kukar Edi Damansyah tepatnya Senin, 27 Juni 2022 lalu. Program ini diberi slogan Belanja Langsung Produk Lokal yang disingkat BELA dengan pengadaan melalui PPMSE Toko Daring LKPP RI.

Launching tersebut ditandai dengan berbelanja langsung produk lokal di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar. Dengan harapan dapat mengembangkan ekonomi daerah.

Tercatat, 286 jumlah produk UMKM lokal dapat dibeli langsung melalui http://www.mbizmarket.co.id/. Terdiri dari berbagai komoditas, diantaranya makanan dan minuman berat ringan, barang eletronik, Alat Tulis Kantor (ATK) hingga souvenir.

Edi Damansyah mengatakan, Pemkab Kukar bakal terus melakukan evaluasi agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Pemda dapat terealisasi secara maksimal. Terutama produk-produk lokal daerah.

Pihaknya juga sudah melakukan pembekalan. Baik kepada pelaku usaha maupun petugas teknis yang akan mengoperasikan e-Katalog Lokal tersebut, tinggal bagaimana mengimplementasikannya.

"Sudah banyak yang dibahas, terutama yang berkaitan dengan pelaku usahanya," ujarnya.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 3 halaman

Edi Damansyah Minta OPD Belanja Produk Lokal

Edi Damansyah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berbelanja produk lokal. Hal tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Tidak ada alasan untuk OPD Kukar tidak berbelanja produk lokal," tegasnya

Edi mengatakan OPD sebagai trigger program "BELA" tersebut. Jadi ketika menggelar rapat tidak ada lagi produksi dari luar, harus olahan UMKM Kukar seperti kue keroncong yang sudah terdaftar di Go Digital Marketplace  Mbizmarket.

Ia berharap, jajaran OPD di wilayahnya dapat melampaui target nasional dalam besaran kontribusi belanja pengadaan barang jasa PDN dan UMKM. Sehingga Go Digital ini menjadi program yang berkelanjutan.

"Minimal mencapai angka 40 persen," ungkapnya.

Bahkan ia juga berharap adanya toko daring ini dapat membantu ekonomi lebih berkembang. Terlebih, jangkauan pasarnya cukup luas.

Selain meminta OPD berbelanja produk lokal, Edi juga mengimbau para pelaku usaha menjaga kualitas dan kuantitas produk yang dijajakan. Agar kepercayaan konsumen tidak hilang.

3 dari 3 halaman

Capaian Produk Lokal Dalam Negeri Kukar Cukup Tinggi

Sekertaris Daerah Kutai Kartanegara, Sunggono sekaligus Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa menjelaskan, capaian produk lokal dalam negeri kukar cukup tinggi. Hal itu berdasarkan sumber data SIRUP dan SPSE per 13 Juni 2022.

Dengan rincian, jumlah produk lokal yang dilibatkan pembangunan infrastruktur yaitu 94,28 persen. Sementara pada sektor pelaku Usaha Mikro Kecil menengah mencapai 87,84 persen.

Sedangkan jumlah UMKM berdasarakan lapangan usaha di Kukar per 31 Desember 2021 lalu, yaitu sebanyak 66.033 UMKM. Jumlah ini tersebar di 18 Kecamatan seluruh Kukar.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar juga menggelontorkan anggaran belanja komoditas pada 2022 ini sebesar Rp93,111 Miliar. Yakni, diperuntukan bagi para pelaku UMKM lokal daerah.

Ia optimis akan terus mengembangkan produk UMKM Go Digital. Dengan menggandeng semua pelaku usaha lokal Kukar dan bergabung diprogram Belanja Langsung "BELA".

"Melalui toko daring serta Elektronik Katalog (E-Katalog) Lokal," ungkapnya.

Sementara Bupati Kukar, Edi Damansyah menuturkan hal tersebut menjadi kebijakan secara nasional. Dimana pengadaan barang dan jasa harus menyertakan produk lokal.

"Akan selalu kita lakukan pendampingan terhadap UMKM, Supaya bisa mempertahankan bahkan meningkatkan capaian produk lokal dalam negeri yang cukup tinggi," tutupnya.