Sukses

Masuk 50 Besar ADWI 2022, Ini Gambaran Desa Wisata Widosari Kulon Progo yang Kaya Potensi

Banyak hal menarik yang bisa dinikmati para pelancong di desa wisata yang masuk dalam daftar 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini

Liputan6.com, Yogyakarta - Desa Wisata Widosari terletak di Kelurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Desa wisata ini tepatnya terletak di perbukitan Menoreh bagian utara dengan jarak tempuh 36 km atau sekitar 1 jam 15 menit dari Yogyakarta.

Banyak hal menarik yang bisa dinikmati para pelancong di desa wisata yang masuk dalam daftar 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini. Berikut beberapa wisata alam hingga seni budaya di Widosari Kulon Progo yang bisa dinikmati para pelancong:

Bukit Widosari

Bukit Widosari telah ditetapkan sebagai Geo Heritage oleh Kementrian ESDM pada 2021. Puncak Widosari adalah titik tertinggi Bukit Widosari yang merupakan gugusan Pegunungan Menoreh.

Perkebunan Teh

Kebun teh Tritis merupakan perkebunan teh seluas satu hektare yang terletak di Padukuhan Tritis. Terdapat jalan setapak di hamparan terasering yang tersusun rapi dengan tinggi seragam untuk mempermudah para pelancong menelusuri area kebun teh.

Saat cuaca cerah, wisatawan dapat melihat keindahan jajaran bukit-bukit lain serta pemandangan Pegunungan Menoreh. Tak hanya itu, bagi para penggemar swafoto telah disediakan spot selfie berupa panggung kecil dari kayu yang menghadap ke hamparan hijau.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Rajendra Farm

Selain menonjolkan potensi alamnya, desa wisata ini juga memiliki destinasi unggulan yaitu Rajendra Farm. Destinasi ini merupakan area peternakan kambing dan domba.

Pengunjung bisa melihat langsung proses perawatan hingga pendistribusian hewan. Kebun Teh Tritis menyajikan kegiatan edukasi ternak, kuliner olahan kambing hingga susu, dan menyediakan fasilitas lengkap bagi pecinta alam yang ingin berkemah atau outbound.

Selain itu, desa wisata ini juga memiliki potensi seni budaya di antaranya wayang kulit, kuda lumping, tari Bangilun, budaya kenduri, hingga merti desa. Ada juga berbagai pilihan oleh-oleh, seperti teh sangrai, jahe, gaplek, aneka batik, hingga kerajinan yang terbuat dari jagung.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak