Liputan6.com, Yogyakarta - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bersama dengan UNESCO didukung Uni Eropa bekerja sama mengembangkan pelatihan untuk anak muda di seluruh Indonesia. Ada dua pelatihan yang diadakan yakni Pelatihan Kampanye Perdamaian di Kanal Digital atau Media Sosial bagi Komunitas atau Civil Society Organization (CSO) dan Pelatihan Edukasi Literasi Media dan Informasi (Media and Information atau MIL).
Pelatihan ini sudah dilakukan sejak 7 April 2022. Melalui dua pelatihan itu, Mafindo ingin menjawab sebagian permasalahan yang dialami komunitas atau CSO terkait dengan pengelolaan media sosial dan situs yang dimiliki.
Tidak hanya itu, pelatihan ini juga ingin memberikan solusi permasalahan anak muda dalam menavigasi informasi yang ada pada internet, media online, ataupun media sosial, terutama dalam menghadapi ujaran kebencian, hoaks dan polarisasi yang mengancam persatuan dan perdamaian, terutama menjelang Pemilu 2024.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai tindak lanjut dari kedua kegiatan pelatihan tersebut, Mafindo menyelenggarakan kegiatan Kompetisi #SocialMedia4Peace.
Kompetisi terbagi dalam dua kategori, yaitu Kompetisi Konten #SocialMedia4Peace dan Kompetisi Periksa Fakta dengan Tema Perdamaian. Kedua kompetisi ini telah diikuti oleh 97 peserta dari seluruh Indonesia, mulai Sumatra sampai Papua.
Menurut Program Manager Social Media 4Peace Mafindo Shafiq Pontoh, kegiatan ini adalah langkah pertama dari program Social Media 4Peace di Indonesia dan menjadi salah satu negara yang dijadikan sebagai pilot project untuk mengusung perdamaian di internet.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta yang mengikuti lomba menjadi agen perdamaian di Internet dan masyarakat Indonesia dapat lebih bijak lagi dalam bermedia sosial serta mengusung gerakan perdamaian di Internet,” ujarnya, dalam siaran pers, Kamis (14/7/2022).
Sementara, Clarine Hayes, narasumber talkshow dalam kegiatan ini menjelaskan ujaran kebencian banyak sekali terjadi di media sosial selama pandemi Covid-19, terutama yang ditujukan kepada para tenaga kesehatan (nakes). Sejak 2016, Clarine telah aktif melakukan edukasi di media sosial terkait kesehatan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia.