Sukses

Menunggu Keberanian Pemda Garut Kosongkan Kawasan Langganan Banjir Cimacan

Sebagai daerah yang berada persis di bantaran Sungai Cimanuk, kawasan padat penduduk Cimacan kerap dilanda banjir.

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut mempertimbangkan untuk mengosongkan puluhan hektare kawasan padat penduduk di Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, yang dikenal merupakan langganan banjir di Garut.

“Jadi nanti akan lakukan secara komperehesif masalah yang menyangkut rencana aksi kita ke depan,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, saat mendampingi Kapolda Jabar Irjen Suntana di lokasi bencana Cimacan Garut, Senin (18/7/2022).

Sebagai daerah yang berada persis di bantaran sungai Cimanuk, keberadaan kawasan padat penduduk Cimacan, Garut memang sulit dipisahkan dari persoalan banjir yang menahun.

“Jika dilihat secara teknokratik itu di sini tidak memungkinkan, karena ini 10 meter lebih rendah dari sana di Maktal, akhirnya airnya pasti ke sini (menggenangi pemukiman penduduk),” ungkap dia.

Tak ayal dengan kondisi itu, muncul permintaan masyarakat untuk mengosongkan kawasan padat penduduk Cimacan, menjadi lahan kawasan ruang terbuka hijau, untuk menghindari ancaman bencana banjir sejak dini. “Ya ya (dikosongkan),” ujar dia mengomentari pertanyaan awak media.

Menurutnya, persoalan banjir di kawasan Cimacan disebabkan letak daerah yang berada di cekungan sungai Cimanuk, dengan ketingginya nyaris rata dengan muka sungai.

“Pasti terulang daerah ini kan sudah dinyatakan daerah merah, makanya kami mengganti tanah-tanah mereka ini kan sudah punya rumah tapak,” kata dia.

Tidak hanya Cimacan, Rudy mengomentari luapan sungai Sukaregang yang menyergap kawasan padat penduduk Ciwalen, kecamatan Garut Kota dengan persoalan banjir hampir berimbang dengan Cimacan.

“Misalnya yang di Ciwalen bagaimana rumah itu ada di bawah, sementara sungai itu ada di atas, nah ini yang akan kita lakukan secara komprehensif,” kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Fokus Pendataan

Rudy menyatakan, saat ini pemda Garut tengah fokus melakukan pendataan termasuk proses evakuasi dan pembersihan, kawasan padat penduduk seluruh kawasan terdampak dari material banjir.

“Kami sedang menghitung kerugian tapi yang jelas bahwa pertama tidak ada korban jiwa, kedua kita dari TNI-Polri kemudian masyarakat sigap dalam mitigasi bencana,” ujar dia.

Untuk tahap awal, lembaganya ujar dia akan memberikan bantuan secara langsung, berupa uang kerohiman yang disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. “Kita tengah mendata terhadap daerah,” kata dia.

Tidak hanya itu, pemda Garut bakal melakukan assesmen atau evaluasi terhadap penyebab terjadinya musibah banjir ini, yang diduga akibat kerusakan lingkungan di hulu sungai.

“Kan kita tidak ada hutan, karena yang punya hutan kan Perhutani, tapi kita tidak saling menyalahkan, tapi sama-sama mengassesmen mitigasi bencana kita itu komprehensif,” pinta dia.

Video Terkini