Liputan6.com, Cirebon - Kegiatan belajar di sekolah telah berlangsung. Ditandai dengan adanya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Cirebon bagi peserta didik baru.
Namun, pada tahun ajaran baru ini, satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Trusmi Wetan 2 Kabupaten Cirebon diketahui baru menerima satu orang siswa. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon Ronianto.
Dia mengatakan, saat ini masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) masih dibuka hingga 31 Agustus 2022. Namun, sampai dengan hari kedua MPLS, sekolah tersebut belum menerima peserta didik baru lain.
Advertisement
Baca Juga
"Iya benar dan hanya SDN Trusmi Wetan 2 Cirebon saja yang tidak memenuhi kuota. Rencana SDN Trusmi Wetan 2 akan dimarger di tahun ini, tepatnya pada bulan Desember," kata Ronianto saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (19/7/2022).
Dari kondisi tersebut, Disdik Kabupaten Cirebon akan memindahkan siswa itu ke SDN lain yang terdekat. Keputusan itu dilakukan agar siswa lebih efektif menerima pelajaran selama menempuh pendidikan di tingkat sekolah dasar.Â
"Yang mengajarnya juga akan dipindahkan ke sekolah lainnya. Di kita rata-rata guru itu adalah dari tenaga honorer," sambung Roni.Â
Dia menyebutkan, meski tidak ada pembatasan kuota terhadap penerimaan siswa baru di tingkat sekolah dasar. Dipastikan sebagian besar sekolah tingkat dasar yang tersebar di wilayah Kabupaten Cirebon secara daya tampung sudah dapat dikatakan memenuhi.
Dia menjelaskan, alasan sepinya peminat di SDN Trusmi Wetan 2 karena di kawasan tersebut terdapat tiga SD Negeri.
"Tapi kita kembalikan kepada orangtua, dan kebanyakan orangtua memilih sekolah yang terbaik untuk anaknya," ungkapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kurikulum
Roni menerangkan, dengan waktu yang tersisa ini akan dimaksimalkan sejumlah SD Negeri untuk merekrut dan mencari siswa baru sampai dengan selesainya memasukkan dapodik.
"Kami dorong agar sekolah-sekolah yang sisanya kurang bisa turun lagi dan mencari siswa. Masih ada waktu," imbuhnya.
Sementara itu, penerapan Impelementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sudah mulai diterapkan di tahun ajaran baru kali ini.Â
Namun, dari tiga kategori Pilihan Implementasi Kurikulum Prototipe (IKP) yang ditawarkan Kemendikbudristek mayoritas sekolah di Kabupaten Cirebon menerapkan implementasi kurikulum mandiri berubah.
"Mayoritas satuan pendidikan di Kabupaten Cirebon memilih menggunakan kurikulum mandiri berubah. Padahal kami sudah mulai menerapkan implementasi kurikulum merdeka," terang Roni.
Dari 856 SD Negeri di Kabupaten Cirebon sambung Roni, hanya ada satu SD Negeri yang menggunakan kurikulum mandiri berbagi. Sementara sisanya menggunakan kurikulum mandiri berubah.
"Mandiri berbagi di sini guru dan sekolah diberikan keleluasan untuk menyiapkan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan smeentara mandiri berubah semua bahan ajar disiapkan oleh Kementerian," pungkasnya.Â
Advertisement